28 Juni 2009

IHSG Siaga Menanti Inflasi

Senin, 29/06/2009 07:30 WIB

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak terbatas menunggu data inflasi yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu, 1 Juli 2009. Gerak IHSG mulai terbatas, dengan fokus masih pada saham komoditas.

Sepanjang pekan lalu, IHSG tercatat telah menguat 2,5% dari pembukaan 1.990,47 hingga penutupan 2.040,19. Meski demikian penguatan indeks diwarnai oleh profit taking yang terjadi pada sesi 2 perdagangan Jumat.

"Investor mulai merealisasikan keuntungan setelah dalam 2 hari terakhir indeks menguat tajam. Saham yang menjadi pendorong kenaikan indeks pada pekan lalu antara lain ASII, BBRI, SMGR, PGAS, UNVR, INTP," demikian review dari Panin Sekuritas.

Panin Sekuritas mencatat, bursa regional sepanjang pekan lalu terlihat menguat menyusul sinyal pulihnya perekonomian global dari resesi terburuk sejak 1930. Harga komoditas terlihat juga mengalami rebound diawali oleh reboundnya harga minyak mentah setelah sempat merosot ke level $67/barel pada pekan sebelumnya.

Nilai tukar rupiah yang diawal pekan sempat anjlok ke level Rp 10.500-an, berangsur menguat hingga kembali ke level Rp 10.200/USD. Gerak nilai tukar rupiah juga menjadi salah satu isu utama pergerakan IHSG.

Sementara Wall Street menutup akhir pekan lalu dengan cukup beragam. Pada perdagangan Jumat (26/6/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup turun 34,01 poin (0,40%) ke level 8.438,39, Nasdaq naik 8,68 poin (0,47%) ke level 1.838,22.

Untuk pekan ini, gerak IHSG masih akan mengikuti tren bursa regional, selain sentimen inflasi dalam negeri. Gerak harga minyak dan komoditas juga masih akan menjadi penentu.

Pada Senin (29/6/2009), IHSG diprediksi akan bergerak pada kisaran yang sempit dengan peluang penguatan yang sangat tipis. Apalagi bursa regional belum terlalu semangat. Indeks Nikkei-225 di Bursa Tokyo dibuka melemah 11,62 poi (0,12%) ke level 9.865,77.

Berikut rekomendasi untuk hari ini:

Panin Sekuritas:

Pada pekan ini kami perkirakan indeks akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat terbatas. Saham pertambangan tampaknya masih menjadi pendorong indeks pada awal pekan menyusul masih kuatnya harga komoditas. Beberapa data makroekonomi seperti data inflasi dan BI Rate akan menjadi sentimen yang dapat menggerakkan indeks pekan ini. Secara teknikal, dari weekly chart terlihat indeks cenderung bergerak mendatar. Sementara kisaran support-resistance hari ini pada 2.021-2.067.

Optima Securities:

Indeks akhirnya bergerak sideways dengan melemah tipis 4 poin ke posisi 2.040 atau di level middle bandnya. Adanya private placement saham BCA di bawah harga pasar saat berimbas negatif bagi sektor banking. Selanjutnya IHSG akan mengantisipasi data inflasi dan BI rate selama pekan ini. Karenanya investor bisa mencermati sektor perbankan dan properti. IHSG akan bergerak di level 2.020-2.060.Nurul Qomariyah - detikFinance

Tidak ada komentar: