17 April 2009

Dow Jones Cetak Gain Terbaik Sejak Juli 1938

Sabtu, 18/04/2009 07:02 WIB



Jakarta - Wall Street menutup perdagangan akhir pekan ini dengan penguatan tipis. Dalam 6 pekan terakhir, indeks Dow Jones berhasil mencatat gain terbaiknya sejak Juli 1938.

Di akhir pekan, saham-saham menguat berkat dorongan sentimen positif dari kinerja kuartal I-2009 Citigroup yang melebihi ekspektasi, plus perbaikan dari indeks kepercayaan konsumen.

Pada perdagangan Jumat (17/4/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat tipis 5,90 poin (0,07%) ke level 8.131,33. Indeks Standard & poor's 500 juga menguat tipis 4,30 poin (0,50%0 ke level 869,60 dan Nasdaq menguat 2,63 poin (0,16%) ke level 1.673,07.

Dow Jones tercatat menguat hingga 22,7% dalam 6 pekan terakhir, yang merupakan raihan terbesar dalam 6 pekan sejak 29 Juli 1938. Khusus untuk pekan ini, Dow Jones tercatat naik 0,6%, S&P 500 naik 1,5% dan Nasdaq naik 1,2%.

Laporan yang menggembirakan dari perbankan telah membawa sentimen positif sepanjang pekan ini. Setelah Goldman Sachs dan JPMorgan, kini giliran Citigroup yang mencatat kinerja melebihi ekspektasi.

Citigroup berhasil menekan kerugiannya pada kuartal I-2009, setelah pada periode yang sama tahun lalu Citigroup mencatat rugi hingga US$ 5,1 miliar. Citigroup hanya mencatat rugi US$ 966 juta atau lebih baik dari ekspektasi pasar. Saham Citigroup ditutup turun 9% akibat profit taking setelah penguatan yang tajam sebelumnya.

"Tingkat pelemahan ekonomi sudah mulai melambat. Dari sisi makro, alasan yang banyak mendorong hanyalah bahwa kita terus mendapatkan data yang menunjukkan bahwa segala sesuatunya mulai beroperasi dengan sangat baik di pasar kredit," ujar David Lutz, direktur pelaksana Stifel Nicolaus Capital Markets seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/4/2009).

Perdagangan berjalan sangat aktif, di New York Stock Exchange mencapai 1,95 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,49 miliar. Transaksi di Nasdaq mencapai 2,42 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang sebanyak 2,28 miliar. Nurul Qomariah Detikfinance, foto reuters

Review Sepekan: IHSG Spektakuler

Sabtu, 18/04/2009 06:37 WIB



Jakarta - Hari pertama perdagangan saham setelah pesta demokrasi pemilu langsung diwarnai dengan hingar bingar. IHSG pun mencatatkan rekor yang spektakuler sekaligus menjadi pekan terbaiknya kembali.

Investor kembali percaya diri mengkoleksi saham-saham di tengah kondisi bursa global yang juga sudah membaik. Salah satu barometernya adalah Wall Street yang semakin pulih, berkat laporan keuangan sejumlah perbankan yang ternyata melebihi ekspektasi seperti Goldman Sachs, JPMorgan dan Citigroup.

Selain faktor eksternal yang mendukung, investor juga semangat oleh sentimen pemilu yang berlangsung aman meski ada kekisruhan seputar DPT. Apalagi pemenang pemilu ini adalah partai incumbent sehingga diharapkan tidak akan terlalu banyak mengubah kebijakan yang ada.

Selain pergerakan yang spektakuler, IHSG juga mencatat transaksi yang luar biasa. Jika di awal-awal tahun transaksi bisa sangat lesu hingga di bawah Rp 1 triliun, maka pekan ini transaksi kembali mencetak rekor hingga Rp 5 triliun.

Pergerakan IHSG selama pekan ini adalah:
  • Senin (13/4/2009): IHSG melonjak hingga 74,653 poin (5,09%) ke posisi 1.540,403
  • Selasa (14/4/2009): IHSG terus naik hingga 29,858 poin (1,94%) menjadi 1.570,261.
  • Rabu (15/4/2009): IHSG naik 23,402 poin (1,49%) menjadi 1.593,663.
  • Kamis (16/4/2009): IHSG menguat 31,424 poin (1,97%) menjadi 1.625,087.
  • Jumat (17/4/2009) IHSG terus naik 9,703 poin (0,6%) menjadi 1.634,790.
Berikut review Panin Sekuritas untuk pergerakan IHSG pekan ini:

IHSG sepanjang pekan lalu bergerak menguat +169 poin(+11,53%) dari pembukaan
1.465,75 hingga ditutup pada hari Jumat pada 1.634,79. Semua sektor terlihat bergerak menguat.

Beberapa saham yang telah lama "tidur" akhirnya bergerak menguat dalam dua hari terakhir perdagangan pekan lalu. Sebagai contoh saham BNBR dan grup Bakrie lainnya terlihat mendominasi perdagangan pada hari Kamis dan Jumat.

Pemilu legislatif yang relatif aman pada pekan sebelumnya memberikan sinyal bahwa kondisi politik dalam negeri cukup stabil. Faktor kestabilan politik menjadi salah satu pertimbangan penting bagi investor asing yang ingin masuk ke emerging market.

Masuknya capital inflow selain terlihat dari nilai tukar rupiah yang terus menguat
hingga Rp 10.705/US$, serta nilai transaksi bursa yang tiba-tiba melonjak pada pekan
ini. Angin segar dari kondisi dalam negeri juga ditunjang oleh perkembangan makro
ekonomi global yang terus membaik.

Investor global memperkirakan krisis finansial dan resesi sudah memasuki "bottom-nya". Paket stimulus dari berbagai negara maju dinilai akan mampu memulihkan perekonomian global.
Nurul Qomariah - detik Finance, Foto : Indra Detik com



10 April 2009

Pasar Saham Bisa Terdongkrak Euforia Hasil Pemilu

Sabtu, 11/04/2009 09:44 WIB


Jakarta - Perdagangan saham awal pekan depan diprediksi akan lebih semangat karena pelaku pasar sedang dilanda euforia hasil pemilu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa melambung.

"Kalau kita lihat hasil pemilu yang aman dan incumbent yang menang, akan jadi euforia di pasar saham di awal pekan depan," kata Alfatih, analis dari BNI Securities ketika dihubungi detikFinance, Sabtu (11/4/2009).

Alfatih juga menjelaskan, pasar sudah mulai mengantisipasi berlanjutnya pemerintahan SBY meski koalisi partai dan pemilu presiden belum terjadi.

"Karena pasar melihat asumsi, untuk saat ini pasar terlihat lebih senang ada kontinuitas karena calon barunya belum terlihat lebih baik dari saat ini," katanya.


Euforia hasil pemilu ini menurut Alfatif kemungkinan hanya bersifat sementara di awal-awal pekan, setelah itu pasar akan kembali rasional melihat faktor-faktor lainnya.

"Kondisi ekonomi global, data-data ekonomi, pembagian dividen akan jadi perhatian lagi setelah euforia usai," katanya.

Antusias investor diprediksi akan berlanjut pada saham-saham BUMN, perbankan dan komoditas dengan investor lokal yang masih akan mendominasi perdagangan.

Namun menurut menurut Alfatih tidak tertutup kemungkinan investor asing pun mulai melirik pasar saham Indonesia setelah melihat hasil pemilu yang aman dan berlanjutnya pemerintahan SBY.

"Jika SBY menang, kemungkinan kebijakan ekonominya tidak akan terlalu banyak berubah tinggal melanjutkan yang sudah baik dan memperbaiki kekurangan yang ada," cetus Alfatih.

Sementara itu Ikhsan Binarto, analis dari Optima Securities dalam prediksinya mengatakan sentimen hasil pemilu bisa menjadi katalis bagi pergerakan indeks.

Dia memprediksi indeks pekan depan akan berada di kisaran 1.440-1.490 sedangkan pilihan saham yakni: BUMI, CTRP, DEWA, INCO, dan ELTY.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (8/4/2009) sebelum libur pemilu dan paskah, IHSG anjlok 25,107 poin (1,68%) menjadi 1.465,750. Foto : Indro (Detik Finance), Irna Gustia (Detik Finance)




Jadi Wapres SBY atau 'Pulang Kampung'

Sabtu, 11/04/2009 09:52 WIB
Nasib JK Pasca Golkar Kalah
Jadi Wapres SBY atau 'Pulang Kampung'



Jakarta - Angka perolehan Golkar diprediksi hanya memperoleh 14 hingga 15 persen. Perolehan ini tentunya menurun drastis dari angka perolehan pada tahun 2004. Bagaimanakah nasib pencapresan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK) pasca partai beringin tumbang? Pilihannya hanya ada dua, jadi pendamping SBY atau pulang kampung.

Informasi yang beredar di lingkar dalam JK, kemungkinan untuk berduet dengan SBY kian kuat. Terlebih sejumlah petinggi Golkar yang hadir di Rumah Slipi 2, Rata PenuhJl Mangunsarkoro, Menteng, menunjukkan sinyalemen agar Golkar kembali menjalin koalisi dengan Demokrat. Rumah Slipi 2 adalah tempat di mana JK mengkoordinasi semua kegiatan partainya pasca pemilu legislatif.

Jauh-jauh hari, sejumlah elit Golkar seperti Muladi, Firman Subagyo, Rully Chairul Azwar dan Theo Sambuaga memang mengisyaratkan agar JK berduet denga SBY.

"Ke depan, saya pribadi cenderung dengan melihat kenyataan seperti ini lebih tepat Golkar dan Demokrat koalisi kembali," harap Ketua DPP Golkar Bidang Perhubungan, Telekomunikasi dan Informasi, Theo L Sambuaga.

Bukan hanya elit Golkar saja, namun di lingkar keluarga JK, dukungan untuk duet SBY-JK pun lebih kuat. Tingkat keterpilihan pasangan SBY-JK dianggap masih menggungguli tokoh-tokoh lainnya. "Kenapa Demokrat bisa mencapai angka 20 persen, karena ketokohan SBY. Ini berarti tingkat keterpilihan SBY masih tinggi. Apalagi jika kembali berduet dengan JK," ujar sumber detikcom yang enggan disebut namanya.

Menurut sumber itu, untuk meneruskan niat menjadi capres rasanya sulit ditempuh oleh JK. Untuk berkoalisi dengan sejumlah partai seperti PDIP, dan partai-partai menengah lainnya lebih menguras waktu dan tenaga.

"Rasanya sulit dengan PDIP karena Golkar tidak akan pernah mau jadi partai oposisi. Selain itu, ongkos politik untuk memulai koalisi yang baru terlalu tinggi," katanya.

Jika JK mampu membawa gerbong Golkarnya dalam duet dengan SBY, kekuatan di parlemen pun kian kuat. Terlebih jika partai-partai menengah seperti PKS dan PKB ikut di dalamnya.

"Rasanya yang paling rill adalah berduet dengan SBY. Kalau tidak berduet dengan SBY, kemungkinan akan pulang kampung lagi jadi pengusaha. Karena meskipun nyapres, kemungkinan untuk mengalahkan SBY di pilpres kecil," ungkapnya.(gun/nrl)
Gunawan Mashar - detikPemilu

02 April 2009

Sentimen Indonesia vs Malaysia Marak di Facebook

Kamis, 02/04/2009 14:56 WIB


Segelintir orang membuat kelompok 'Ganyang Malaysia' di Facebook. Pihak Malaysia pun membalas dengan 'Ganyang Indonesia'. Duh!

Malaysia dan Indonesia memiliki hubungan yang unik. Di satu sisi kedua negara ini adalah saudara serumpun. Di sisi lain, kerap ada sentimen Indonesia versus Malaysia yang dihembus-hembuskan.

Salah satunya adalah melalui fasilitas Groups di Facebook. Segelintir pengguna internet asal Malaysia dilaporkan telah membuat kelompok bernama 'Ganyang Indonesia!!!'.

Informasi yang diterima detikINET dari pembaca, Kamis (2/4/2009) menyebutkan adanya kelompok tersebut.

Saat dikunjungi detikINET, Kamis (2/4/2009) pukul 14:15 WIB, kelompok itu telah menjaring 274 anggota. Selain dari Malaysia, beberapa anggota nampaknya juga berasal dari Indonesia.

Dalam deskripsinya, grup 'Ganyang Indonesia' agaknya didirikan sebagai reaksi atas grup bernama 'Ganyang Malaysia'. Sang pembuat grup Ganyang Indonesia pun nampak penuh marah dan dendam dalam deskripsi tersebut.

Kata-kata kotor, caci maki dan umpatan menghiasi deskripsi tersebut. "Kalau nak lawan, 'no holds barred'. Lihat macam mana kawan kawan kita dari Ganyang Malaysia!!! maki hamun orang Malaysia. Tak pe rakan rakan, biar indon tunjuk dia ***, kerana dia memang ***! GANYANG INDONESIA!!!"

Dalam kedua grup itu, binatang babi jadi ikon. Di 'Ganyang Indonesia', Babi ditampilkan dalam bentuk kartun sedangkan di 'Ganyang Malaysia' berbentuk foto olah digital. Wicak Hidayat-detiknet

01 April 2009

Tersangka Pemerkosaan Diburu via Facebook


Kamis, 02/04/2009 11:05 WIB
Pria yang satu ini jelas amat sedih. Pacar tercintanya telah jadi korban perkosaan orang yang tidak dikenal. Polisi pun tidak jua mampu menangkap si pelaku. Tak mau berpangku tangan, dia pun berpaling pada Facebook untuk mencari tersangka.

Dikutip detikINET dari Telegraph, Kamis (2/4/2009), sebuah grup bernama 'Find the Sale Rapist' pun dibuat sang pria di Facebook. Di situ terdapat konten foto kamera CCTV tersangka berikut detail insiden pemerkosaan yang terjadi di kota Manchester, Inggris pada Agustus tahun lalu.

Para pengguna Facebook yang mungkin mengenali si pelaku diharapkan langsung mengontak polisi. 'Pria ini harus ditangkap secepatnya karena dia membahayakan publik', demikian tertera dalam halaman Facebook grup tersebut

Si pria yang kekasihnya jadi korban perkosaan itu mengaku terpaksa memanfaatkan Facebook karena sampai sekarang usaha aparat untuk melacak tersangka belum membuahkan hasil. Sejauh ini, grup Facebok tersebut telah punya sekitar 6000 anggota.

"Kami hanya ingin pemerkosa itu tertangkap dan dengan Facebook di mana banyak orang melihatnya akan meningkatkan kemungkinan tersebut," papar si pria yang tidak disebutkan namanya dengan alasan hukum. ( fyk / faw ) Fino Yurio Kristo - Detiknet