31 Maret 2009

2 Calon Siap Gantikan Miranda Goeltom

Selasa, 31/03/2009 12:31 WIB

Masa jabatan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI akan berakhir pada 26 Juni. Pemerintah sudah menyiapkan dua calon untuk menggantikan Miranda.

Kedua calon pengganti Miranda itu adalah mantan Ketua Perbanas Gunarni Soeworo dan Dirjen Pajak Darmin Nasution. Sementara Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono yang sebelumnya disebut-sebut menjadi calon pengganti Miranda justru tidak masuk dalam daftar nama yang diajukan pemerintah ke DPR.

"Dengar-dengar sih pak Darmin dan Gunarni Soeworo," ujar sumber detikFinance di DPR, Selasa (31/3/2009).

Sumber itu mengaku belum bisa memastikan karena belum melihat surat yang diajukan pemerintah ke DPR.

Miranda Goeltom pada 26 Juni 2004 ditetapkan sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia berdasarkan Kepres RI Nomor 98/M tahun 2004. Masa jabatan Miranda akan habis pada 26 Juni 2009. Miranda sebelumnya menjadi Deputi Gubernur Senior menggantikan Anwar Nasution.

Darmin Nasution saat ini merupakan Dirjen Pajak. Kabarnya Darmin merupakan wakil yang diajukan oleh Gubernur BI Boediono.

Sementara Gunarni Soeworo bukanlah orang baru di kalangan perbankan. Gunarni merupakan bankir senior yang pernah menjadi Ketua Umum Perbanas dan Dirut Bank Niaga.Wahyu Daniel - detikFinance

27 Maret 2009

IHSG Naik Tajam 42 Poin

Jumat, 27/03/2009 16:09 WIB


(Foto: Indro-detikFinance)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat tajam di akhir pekan ini dan menjadi jawara di tingkat regional. Transaksi saham berlangsung ramai dengan aksi beli yang tinggi pada saham-saham unggulan.

Investor lokal dan asing menyerbu saham-saham unggulan di sektor infrastruktur, tambang dan bank. Animo beli investor cukup tinggi di akhir pekan ini.

IHSG melejit di tengah variatifnya bursa saham regional seperti Hang Seng naik 0,07%, KOSPI turun 0,51%, Nikkei turun 0,11%, Shanghai naik 0,54%, STI Singapura turun 0,85% dan Taiwan naik 0,8%.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (27/3/2009) IHSG melonjak 42,772 poin (3,01%) menjadi 1.462,745. Pada sesi satu, IHSG menguat 43,327 poin (3,05%) menjadi 1.463,300.

Indeks LQ-45 naik 9,904 poin (3,53%) menjadi 290,160 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 9,899 poin (4,26%) menjadi 242,224.

Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 69.488 kali, dengan volume 3,082 miliar unit saham, senilai Rp 2,204 triliun. Sebanyak 117 saham naik, 36 saham turun dan 58 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya antara lain, Bumi Resources (BUMI) naik Rp 40 menjadi Rp 840, Telkom (TLKM) naik Rp 500 menjadi Rp 7.600, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 250 menjadi Rp 7.100, Astra International (ASII) naik Rp 550 menjadi Rp 15.800, Indosat (ISAT) naik Rp 125 menjadi Rp 4.725 dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp 100 menjadi Rp 4.475.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain, Lautan Luas (LTLS) turun Rp 30 menjadi Rp 940, Jasa Marga (JSMR) turun Rp 10 menjadi Rp 920 dan Matahari Putra Prima (MPPA) turun Rp 30 menjadi Rp 560.

16 Maret 2009

Facebook, Membuat Networking atau Not Working?

Rabu, 11/03/2009 17:23 WIB Jakarta - Facebook sejatinya digunakan untuk menjalin pertemanan atau networking. Namun dalam perkembangannya, laksana candu, ada yang menggunakan situs jejaring sosial ini secara berlebihan sehingga mengganggu aktivitas kesehariannya.

Hal inilah yang kemudian menjadi kekhawatiran terbesar bos/pemilik perusahaan ketika memutuskan melakukan pemblokiran. Yaitu karena takut produktivitas karyawan menurun lantaran terlalu sering Facebook-an.

Awal kehadirannya di tengah persaingan situs jejaring sosial, Facebook menggebrak dengan fitur-fiturnya yang dianggap revolusioner atau lain dari yang lain. Fitur yang paling terkenal di Facebook adalah tagging atau memberi tanda tiap-tiap orang yang ada dalam foto tersebut sesuai dengan namanya masing-masing. Selain tagging, keunggulan Facebook yang lain adalah tersedia berbagai aplikasi di situs ini dan fasilitas chatting.

Sehingga jika ingin
chatting dengan teman, user tak perlu lagi membuka aplikasi baru. Seorang karyawati yang berkantor di Jakarta Selatan bernama Kinan mengaku, jika setiap hari datang ke kantor dan menyalakan komputer, maka secara otomatis pasti bakal terbuka pula halaman Facebook miliknya. "Soalnya sudah di-save page, jadi tak perlu login lagi," ujarnya Rabu (11/3/2009).

Lain lagi dengan Yulia. Ia mungkin tergolong freak untuk Facebook-an. Bagaimana tidak? Diakuinya, seringkali jika mengutak-atik ponsel yang ia lakukan hanyalah mengecek Facebook, bukan untuk cek SMS atau telepon. "Sepanjang hari memantau Facebook, tapi di sela-sela jam kerja. Sejumlah aplikasi di Facebook juga sering dijajal," tukasnya. Sementara menurut pengakuan pembaca detikINET bernama Arief Munandar, dirinya malah bersyukur di perusahaan tempatnya bekerja Facebook diblokir sejak 6 Maret lalu.

Alasannya, karena dianggap mengganggu produktivitas.
Bahkan bukan Facebook saja, situs lain seperti Friendster, situs trading online hingga layanan blog juga menjadi korban pemblokiran. "Banyak sekali pemain saham online di sini. Sering schedule saya kacau karena terbentur dengan para pemain saham gadungan ini," ketusnya. Promosi, Obama dan Caleg Pun demikian, Facebook tak selalu dicitrakan negatif. Banyak pula manfaat yang menyertai situs besutan Mark Zuckerberg ini. Misalnya, Facebook dapat dijadikan sebagai media yang efektif untuk melakukan promosi.

Menurut pembaca
detikINET yang berinisial 'Smote', lewat Facebook, justru perusahaan bisa memanfaatkan karyawannya untuk melakukan marketing produk mereka kepada jaringan teman karyawannya. Jadi tak perlu lagi mencari massa untuk melakukan promosi. Penawaran produk bisa dilakukan melalui jaringan pertemanan yang sudah tersedia di Facebook.

Selain itu, bukti sahih yang telah terbukti manjur adalah ketika Facebook dijadikan sebagai senjata oleh Barack Obama untuk memenangkan pemilu memperebutkan kursi nomor satu di Amerika Serikat.
Saat itu, melalui account Facebook-nya, Obama berhasil menggalang kekuatan hingga ratusan ribu pendukung yang mengusungnya untuk menjadi presiden AS. Cara ini pula yang coba dilakukan oleh para caleg Tanah Air untuk mempromosikan dirinya sekaligus meminta dukungan. Mereka ada yang membuat grup khusus, namun ada pula yang meng-add pengguna Facebook lain satu per satu. ( ash / faw )Ardhi Suryadi-Detiknet

15 Maret 2009

Kronologi Konflik SBY-Mega

Senin, 16/03/2009 09:46 WIB
Jakarta - Benih-benih konflik Mega-SBY bermula pada 2003, saat muncul isu SBY akan maju sebagai capres. Setelah itu perseteruan mengerucut hingga akhirnya Mega enggan bertemu atau bicara dengan eks anak buahnya itu.

Berikut ini kronologi konflik keduanya, disarikan dari buku Prof Tjipta Lesmana Dari Soekarno Sampai SBY Intrik & Lobi Politik Para Penguasa:

Akhir 2003: Santer beredar isu Menko Polkam SBY akan maju dalam Pilpres 2004. SBY sering muncul dalam iklan di TV untuk sosialisasi pemilu. Karena banyak protes, KPU menghentikan tayangan itu. Kubu Mega mencium 'aroma politik' SBY dan mengucilkannya.

1 Maret 2004: Sesmenko Polkam Sudi Silalahi menyatakan, SBY merasa dikucilkan oleh Presiden Megawati dengan tidak dilibatkan dalam pembahasan tentang PP Kampanye Pejabat Tinggi Negara. Istana menjawab, saat itu SBY ada di Beijing. 'Perang mulut' kedua kubu pun dimulai. Taufiq Kiemas menyebut SBY 'jenderal kok kayak anak kecil'.

9 Maret 2004: SBY mengirim surat pada Megawati, isinya konsultasi tugasnya sebagai Menko Polkam. Mega tak membalasnya.

12 Maret 2004: SBY mengirim surat pada Megawati, mengundurkan diri sebagai Menko Polkam.

13 Maret 2004: SBY berkampanye di Banyuwangi untuk Partai Demokrat.

16 September 2004: 'Debat capres' di televisi. Mega berpesan pada panitia bahwa tidak ada acara jabat tangan antar sesama capres.

5 Oktober 20004: Hari TNI ke-59, Presiden Megawati berpesan agar semua pihak legowo menerima hasil pilpres. Mega meneteskan air mata.

Saat itu KPU telah mengumumkan bahwa pemenang pilpres adalah SBY. SBY hadir dalam HUT TNI itu dan menjadi 'bintang lapangan'. Tempat duduk SBY dan Mega diatur sedemikian rupa sehingga keduanya tidak berjumpa.

20 Oktober 2004: SBY membacakan sumpah presiden. Mega yang diundang menolak datang dengan alasan agar khusyu mendoakan acara SBY itu berjalan lancar. Faktanya, Mega memilih berkebun dan membaca buku di rumahnya di Kebagusan, Jaksel.

20 Oktober 2004 sore: Mega mengundang warga sekitar dan kader PDIP untuk buka puasa di Kebagusan. "Saya katakan, kita bukan kalah (dalam pemilu), tapi kurang suara. Jangan merasa kita kalah, kita hanya kekurangan suara!" pidato Mega kala itu.

Saat Mega bertanya apakah kader PDIP siap merebut kembali "kursi" yang lepas itu, hadirin menjawab,"Siaaap!"

Tahun 2005: Indonesia menjadi tuan rumah Peringatan 50 Tahun Konferensi Asia Afrika. Presiden SBY mengirim Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro untuk mengirim undangan pada Mega, sebab Purnomo dinilai dekat dengan Mega. Mega menolak menerima Purnomo. ( nrl / iy ) Nurul Hidayati - detikPemilu

Mengapa Mega Tak Mau Bicara dengan SBY..?


Senin, 16/03/2009 08:41 WIB

Jakarta - Presiden SBY kembali menegaskan kesediaannya mencairkan hubungan dengan Megawati yang telah membeku sejak 2004.

"Andaikata, andaikata, Ibu Mega bilang besok saya mau bertemu dengan SBY, maka saya pun besok juga akan mau bertemu dengan beliau. Banyak hal yang perlu diklarifikasi antara saya dan beliau," ujar SBY dalam acara silaturahmi dengan wartawan di kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2009).

PDIP, partai yang dipimpin Mega, sendiri masih enggan melayani SBY. "Kan tidak ada masalah yang mendesak yang mengharuskan kedua beliau untuk ketemu," ujar Ketua PDIP Tjahjo Kumolo.

Bagaimana sebenarnya konflik ini bermula? Untuk kilas balik, ada baiknya kita buka buku laris karya Prof Dr Tjipta Lesmana MA berjudul Dari Soekarno Sampai SBY Intrik & Lobi Politik Para Penguasa.

Di halaman 303, Prof Tjipta menulis, jauh sebelum Pilpres 2004, Presiden Megawati diam-diam melakukan semacam investigasi tentang keinginan dan kesiapan sejumlah pembantunya untuk terjun dalam pesta demokrasi itu. Ketika itu sejumlah menteri sudah santer disebut-sebut bakal mencalonkan diri. Mereka antara lain SBY, Yusril Ihza Mahendra, Hamzah Haz dan Jusuf Kalla. Investigasi ini juga tampaknya juga dilakukan Mega untuk mencari pasangan cawapres.

Menkeh dan HAM Yusril Ihza Mahendra yang ditanya Megawati mengaku menjawab apa adanya bahwa dia siap dicapreskan oleh PBB. Apakah dirinya akan berpasangan dengan SBY, Yusril menjawab tidak.

Berbeda dengan Yusril, SBY selalu mengelak menjawab secara eksplisit setiap kali ditanya oleh wartawan. Dengan diplomatis, SBY selalu menjawab bahwa ia masih berkonsentrasi pada pelaksaan tugasnya sebagai Menko Polkam.

Memasuki tahun 2004 wajah SBY sering tampil di layar televisi, terkait program sosialisasi pemilu 2004. Oleh sebagian kalangan, tayangan itu dinilai kampanye terselubung SBY. Program ini kemudian distop KPU karena banyak protes.

Megawati dan kubunya rupanya menaruh curiga pada manuver SBY. "Sumber penulis menuturkan bahwa yang membuat Megawati kesal, bercampur galau, adalah sikap SBY yang dinilai tidak jantan, yakni tidak mau jujur ketika ditanya presiden apakah ia hendak mencalonkan diri. Kalau saja SBY mengambil sikap seperti Yusril, persoalan mungkin menjadi lain: sejak awal Megawati pasti akan meminta SBY meninggalkan kabinet; sama halnya dnegan Yusril. Namun SBY selalu menunjukkan sikap yang ambivalen, Megawati pun menggunakan taktik lain. Secara sistematis dan diam-diam dia mengucilkan SBY dari kabinet," tulis Prof Tjipta di halaman 305.

Pengucilan itu dilakukan dengan tidak melibatkan SBY dalam sidang kabinet terkait bidang tugasnya. Ketika isu SBY dipinggirkan ini mencuat, Mega sudah mencium aroma politik SBY. Muncul pula pernyataan Taufiq Kiemas yang emosional, mengecam sikap SBY yang dinilai "seperti anak kecil". "Dia menjadi Menko Polkam kan diangkat Presiden. Karena itu mestinya dia lapor ke Presiden bahwa dia mau mencalonkan diri sebagai capres," komentarnya.

Konflik SBY-Mega berakhir ketika pada 12 Maret 2004, SBY mundur sebagai Menko POlkam. Sehari setelah mundur, SBY langsung berkampanye untuk Partai Demokrat di Banyuwangi, Jawa Timur. Tentunya, kampanye ini tak mungkin dilakukan mendadak alias telah disusun jauh hari, saat dia masih menjabat sebagai pembantu Megawati.

"SBY dianggap pengkhianat. Menikam dia (Mega-red) dari belakang! Enggak gentle," ucap Roy Janis (halaman 289). Roy adalah tangan kanan Mega yang kini berseberangan dengan Mega dan mendirikan PDP.

"SBY dianggap menelikung dia. Mengkhianati dia," kata Laksamana Sukardi, orang kepercayaan Mega yang kini satu gerbong dengan Roy.

Menurut Roy, kegusaran dan kebencian Mega terhadap SBY bahkan diartikulasikan dalam rapat DPP PDIP. "Kalau orang lain, Amien Rais presiden, Wiranto presiden, siapalah, saya datang. Tapi, kalau ini (SBY), saya enggak bisa, karena dia menikam saya dari belakang!" begitu kata Mega di rapat pimpinan DPP PDIP sebagaimana ditirukan Roy.

Alhasil, saat SBY membacakan sumpah presiden pada 20 Oktober 2004, Mega memilih berkebun dan membaca buku di kediamannya di Kebagusan, Jaksel, tak memenuhi undangan pengambilan sumpah. ( nrl / irw )Nurul Hidayati

Masih Murah, Investor Tak Buru-buru Lepas Blue Chip


Senin, 16/03/2009 07:43 WIB

Jakarta - Harga saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai masih tergolong murah sehingga investor tidak akan buru-buru melepas blue chip. Saham lapis dua juga mulai dilirik.

Valuasi saham blue chip dinilai masih belum maksimal karena sejak awal tahun terus dalam posisi tertekan padahal ada beberapa saham blue chip kinerjanya bagus di tahun 2008.

Kepercayaan pelaku pasar mulai tumbuh sedikit diikuti asing yang masih dalam posisi beli. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Senin (16/3/2009) diprediksi masih bisa positif.

Asalkan, kondisi bursa regional ikut mendukungnya. Bursa saham Nikkei Jepang pada Senin pagi ini dibuka menguat tipis 60,92 poin (0,8%) ke posisi 7.630,20.

Nikkei mengikuti penguatan yang terjadi di Wall Street pada akhir pekan lalu. Indeks Dow Jones pada Jumat naik 53,92 poin (0,8%) menjadi 7.223,98, S&P naik 5,81 poin (0,8%) menjadi 765,55 dan Nasdaq naik 5,40 poin (0,4%) menjadi 1.431,50.

Namun secara keseluruhan perdagangan dalam perdagangan pekan lalu indeks Dow Jones Industrial Average melonjak hingga 9%, Standard & Poors 500 melejit 10,7% dan Nasdaq lompat 10,6% yang didukung sektor keuangan.

Sementara pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan lalu (13/3/2009) IHSG menguat 17,023 poin (1,3%) menjadi 1.327,437.

Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.

Optima Securities

Disamping saham blue chip yang rally, saham second liner pun turut meramaikan bursa sehingga menguat 17 poin ke posisi 1.327 dan sempat menembus level kritis 1.330. Kondisi bursa regional yang mendukung akan menaikkan confidence level investor kembali masuk ke bursa. Investor asing terlihat masih akumulasi hingga saat ini. Pergerakan indeks berpeluang menguat kembali dikisaran 1.320 -1.346 dengan pilihan saham: AALI, INDF, LSIP, BBCA dan ASII.

eTrading Securities

Politik mulai menyelimuti pasar, kampanye terbuka di mulai hari ini. Pada sektor komoditas, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor sektor perkebunan meskipun harga sawit rendah (US$ 22 bn F09 vs US$ 19bn A08). Di sisi pertambangan, E&Y memperkirakan M&A turun 40% tahun ini, akibat dari melemahnya harga komoditas. Hari ini CPO +3%, Coal steady +1%, Nickel -2% dan Tin -0,7%. Crude Oil -5%, OPEC mempertahannya produksi dan emas -1%.

Sektor komoditas tetap disukai, harga CPO memberi titik terang ke sektor kommoditas. Investor boleh kembali mencermati saham komoditas favorit di tahun sebelumnya.

Di akhir pekan lalu, saham AS melanjutkan kenaikan untuk keempat harinya, dengan Dow menambah 53,92 poin (+0,8%) ke level 7.223,98, S&P500 +0,38% dan Nasdaq +0,38%. Penguatan di pekan lalu tercatat sebagai yang terbaik sejak November 2008, terkait dengan beberapa faktor seperti data penjualan ritel yang melebihi ekspektasi, hukuman penjara Madoff dan antisipasi investor atas perubahan aturan akunting mark-to-market.

Saham Citigroup +6,59% AIG +21,95% dan Bank of America -1,54%. General Motors +24,77% setelah menegaskan bahwa ia tidak memerlukan suntikan dana pemerintah untuk sementara. Dalam wawancaranya di hari Minggu, Chairman Federal Reserve Ben Bernanke mengatakan bahwa resesi akan berakhir di tahun 2009.Irna Gustia - detikFinance, (Foto: Indro-detikFinance)

03 Maret 2009

'Beckham Setara Kaka'


Rabu, 04/03/2009 03:46 WIB
Milan - Saat pertama David Beckham datang ke Giuseppe Meazza, Carlo Ancelotti mengaku tak berencana ingin memaikannya. Tapi belakangan dia mengetahui kalau Becks layak jadi pemain utama karena setara dengan Kaka.

Seperti diberitakan sebelumnya, upaya Milan untuk mendapatkan Beckham secara permanen mulai menampakkan tanda-tanda positif . Meski belum tercapai kesepakatan secara formal, namun gelandang 33 tahun itu diyakini tinggal menunggu waktu sebelum jadi penguni tetap skuad Diavolo Rosso.

Dan Carlo Ancelotti beserta petinggi Rossoneri ternyata punya alasan sendiri yang cukup kuat untuk bisa mempertahankan mantan pemain Real Madrid dan Manchester United itu. Meski usianya beranjak senja, Becks di mata Carletto masih punya kemampuan untuk bertarung di level atas.

“Di awal dia berlatih bersama kami dia tak berharap dimainkan. tapi setelah melihat bagaimana dia menjalani latihan. Saya memilihnya untuk masuk starting IX," ungkap Carletto di Channel4.

Ancelotti malah mengungkapkan rahasia kalau Diavolo Rosso sesungguhnya sudah mengincar Beckham sejak empat tahun lalu. Sebuah keputusan yang diyakini pelatih 49 tahun itu tidak akan salah karena pesepakbola internasional Inggris itu disebutnya setara dengan bintang Milan lainnya, Kaka.

“Kami sudah mencoba mendatangkannya sejak empat tahun lalu. Saya katakan kalau dia adalah pemain yang hebat, tapi bukan superstar, bahkan jika performa dan karakternya memikat saya. Di lapangan David selalu lebih dulu melihat situasi. Visi yang dimilikinya lebih baik dibanding saat bermain untuk Manchester United dan dia setara dengan Kaka."

“Dia mungkin lambat, tapi secara taktik dan teknik dia memiliki kekuatan. Dia juga cerdas dan pekerja keras. Beckham sungguh ganas," pungkas pelatih yang posisinya tengah disorot menyusul serangkaian hasil buruk yang didapat Milan itu.
( din / krs ) Doni Wahyudi - detiksport
Reuters

Hillary Berjanji Upayakan Pembentukan Negara Palestina



Rabu, 04/03/2009 09:35 WIB
Yerusalem - Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Hillary Clinton berjanji akan bekerja mengupayakan pembentukan negara Palestina.

Dalam kunjungan pertamanya sebagai Menlu ke Timur Tengah, Hillary mengumumkan dirinya mengirimkan dua perwakilannya ke Suriah, negara yang telah lama berseteru dengan Israel. Hubungan Suriah dengan AS juga dilanda ketegangan selama bertahun-tahun.

"Ada sejumlah isu antara Suriah dan AS serta keprihatinan regional yang jelas didatangkan oleh Suriah," kata Hillary usai pembicaraan dengan Menlu Israel Tzipi Livni seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (4/3/2009).

Hillary juga menekankan komitmen AS atas pembentukan negara Palestina yang hidup berdampingan dengan damai bersama Israel. Ini konsep lama yang menjadi jantung upaya untuk menghentikan konflik Timur Tengah yang telah berlangsung beberapa dekade.

"Itu penilaian kami... bahwa pada akhirnya, keharusan bekerja menuju solusi dua negara tak bisa terhindarkan," tutur Hillary.

Dalam kunjungannya ke Israel, Hillary juga mengadakan pertemuan dengan Benjamin Netanyahu yang terpilih menjadi Perdana Menteri baru Israel.
(ita/iy)Rita Uli Hutapea - detikNews
AFP

Manajer Sarijaya Gantung Diri


Rabu, 04/03/2009 09:38 WIB
Jakarta - Satu lagi korban pasar modal yang meregang nyawa. Setelah kasus bunuh diri nasabah Bank Century yang membeli reksa dana Antaboga Delta Sekuritas Indonesia, kini kejadian bunuh diri menimpa manajer PT Sarijaya Permana Sekuritas.

Korban bernama Afwan Surya Hendra adalah manajer SPS di kantor pusat Jalan Sudirman Jakarta. Korban ditemukan tewas dengan cara gantung diri pada Selasa malam (3/3/320090 pukul 21.00 WIB.

"Penyebab pastinya belum tahu," kata seorang kerabat korban ketika dihubungi detikFinance, Rabu (4/3/2009).

Korban beralamat di jalan Jalan Batu Ampar Batu Permata 4 Ujung RT 07 RW 05 No 7 Condet Jakarta Timur

Sarijaya saat ini memang tengah mengalami kesulitan likuiditas karena kegiatan perdagangan saham perseroan dibekukan oleh Bursa Efek Indonesia setelah kasus penggelapan nasabah yang dilakukan Komisaris Utama Sarijaya Herman Ramli senilai Rp 245 miliar.

Herman Ramli kini masih mendekam di tahanan Bareskrim Mabes Polri. Selain kasus penipuan, Herman Ramli juga tersandung kasus money laundering.

Karyawan Sarijaya juga saat ini banyak yang gelisah karena pembayaran gaji mereka tersendat.Indro Bagus SU - detikFinance
(Foto: Indro-detikFinance)