25 Februari 2009

LSM Perempuan Minta Lagu Madu 3 Ahmad Dhani Dilarang Edar


Kamis, 26/02/2009 12:39 WIB
Jakarta - Lagu Ahmad Dhani, 'Madu 3' yang menceritakan enaknya berpoligami dinilai sangat provokatif. Lagu Malaysia yang didaur ulang pentolan grup band Dewa itu pun diminta tidak beredar.

"Seharusnya dilarang beredar karena ada hak-hak kelompok lain yang dilanggar," kata Manager Riset LSM Perempuan Kalyanamitra Hegel Terome saat dihubungi detikcom, Kamis (26/2/2009).

Selain provokatif, lagu 'Madu 3' juga dapat membahayakan kalangan remaja. "Itu kan Band Dewa disukai remaja. Lagu itu bisa jadi legitimasi baru buat mereka. Itu sangat bahaya," tandasnya.

Menurut Hegel, jika lagu tersebut benar-benar tersebar ke publik, pihak-pihak tertentu bisa menggugat Dani. "Kaum perempuan bisa menggugat dia karena lagu ini melanggar hak-hak perempuan. Selain itu, para seniman yang berkesenian secara baik bisa juga merasa terganggu dengan lagu ini. Mereka bisa saja menggugat," tandas pria peduli gender ini.

Hegel menilai, lagu yang menceritakan seorang pria yang memiliki istri dua itu adalah persoalan pribadi Ahmad Dhani. Sebagai seorang seniman, tidak seharusnya mantan suami Maia Estianty itu menjadikan persoalan pribadi dalam karya seninya.

"Kalau saya melihat, itu (lagu Madu 3) kompensasi dari seorang laki-laki yang tidak mampu mengobati sakit hatinya," ujarnya. (ken/iy)Ken Yunita - detikNews
Foto: Dok detikcom

19 Februari 2009

'Facebook Picu Kanker dan Stroke'



Jumat, 20/02/2009 07:17 WIB
London - Kecanduan Facebook bisa memicu penyakit berbahaya seperti kanker karena situs itu menurunkan level kontak fisik seseorang. Itulah klaim yang dikemukakan ahli psikologi Inggris, Dr Aric Sigman.

Menurut Dr Aric yang mempublikasikan artikelnya di jurnal Biologist, situs semacam Facebook atau MySpace memang dibuat untuk memperkaya kehidupan sosial. Namun kenyataannya malah membuat orang terpisah satu sama lain karena keasyikan berinteraksi secara virtual.

Menurutnya, fenomena tersebut dapat menimbulkan efek biologis. Kurangnya pertemuan face to face dikatakannya bisa mengubah kerja gen, mengganggu respon kekebalan, level hormon, fungsi arteri dan mempengaruhi keadaan mental.

Ujung-ujungnya, keadaan tersebut diklaim bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius seperti kanker, stroke sampai dementia.

Dikutip detikINET dari BBC, Jumat (20/2/2009), Dr Aric memaparkan bahwa situs jejaring berperan penting membuat orang semakin terisolasi. Buktinya, waktu yang dihabiskan orang untuk berinteraksi langsung turun secara drastis semenjak adopsi media elektronik melonjak.

Ia mengklaim, interaksi di dunia nyata dengan orang lain memberi manfaat bagi tubuh, yang tidak diperoleh dari relasi virtual. Dijelaskannya, level hormon ataupun gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh berubah-ubah menurut jumlah waktu yang dihabiskan orang untuk berinteraksi fisik. ( fyk / faw ) Fino Yurio Kristo - detikinet
facebook (ist)

Dow Jones Terendah dalam 6 Tahun


Jumat, 20/02/2009 06:50 WIB
Jakarta - Indeks Dow Jones industrial average ditutup ke level terendahnya dalam 6 tahun terakhir. Salah satu pemicunya adalah kabar tentang nasionalisasi atas bank-bank bermasalah di AS.

Pada perdagangan Kamis (19/2/2009), indeks Dow Jones ditutup kembali turun 89,68 poin (1,19%) ke level 7.465,95, setelah sempat menyentuh 7.447,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 9,48 poin (1,20%) ke level 778,94 dan Nasdaq turun 25,15 poin (1,71%) ke level 1.442,82.

Saham-saham perbankan terjatuh hingga level terendahnya dalam 17 tahun terakhir oleh kabar nasionalisasi bank. Investor juga khawatir tentang rencana pemerintah untuk mengambil aset-aset bermasalah dari perbankan. Indeks KBW perbankan turun ke level terendah sejak 1992, dipicu oleh anjloknya saham Bank of America sebesar 14%. Demikian pula Citigroup yang turun hingga 13,8%.

"Terlihat sebuah 'kepulan asap di udara' bahwa kita semakin dekat dengan nasionalisasi bank, yang secara efektif bisa memusnahkan para pemegang saham," ujar Paul Nolte, direktur investasi Hinsdale Associates seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/2/2009).

Salah satu saham penggerak adalah General Electric yang sahamnya juga turun hingga 4% atau di bawah 10% untuk pertama kalinya sejak tahun 1995.

Sementara Nasdaq juga terpukul oleh kabar mengecewakan dari Hewlett-Packard yang sahamnya turun hingga 8%. HP memperingatkan bahwa kondisi pasar yang lemah kemungkinan masih akan berlangsung.

Namun analis menyatakan bahwa meski menyentuh level terendah, namun belum terjadi aksi jual cepat seperti pada Oktober dan November lalu, sementara volume juga sangat tipis yang mengindikasikan kurangnya keyakinan.

"Tidak ada kepanikan seperti yang terjadi pada November lalu," imbuh Nolte.

Perdagangan memang cukup moderat, di New York Stock Exchange mencapai 1,49 miliar atau sama dengan rata-rata tahun lalu. Di Nasdaq, transaksi mencapai 2,04 miliar atau di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 2,28 miliar.

Harga Minyak Membaik

Sementara itu, harga minyak mentah dunia mulai membaik setelah data cadangan minyak mentah AS cukup mengejutkan. Departemen Energi AS merilis cadangan minyak mentah AS justru turun 200.000 barel, setelah beberapa pekan sebelumnya menunjukkan peningkatan sehingga membuat harga minyak terus terpuruk.

Kontrak berjangka utama New York untuk minyak jenis light sweet pengiriman Maret naik tajam 4,86 dolar menjadi US$ 39,48 per barel. Sementara minyak jenis Brent pengiriman April naik 2,44 dolar menjadi US$ 41,99 per barel.
Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters

11 Februari 2009

Prospek Investasi Emas di 2009


Sabtu, 31/01/2009 09:12 WIB
Jakarta - Investasi di keranjang emas diibaratkan seperti memiliki pohon uang yang terus membuahkan keuntungan karena dianggap harganya selalu menanjak naik dari tahun ke tahun.

Namun perlu diingat juga emas bagian dari komoditi yang terpengaruh terhadap pergerakan kondisi ekonomi dunia seperti harga minyak, supply-demand, spekulasi dan lain-lain.

Potensi investasi emas di tahun ini diperkirakan akan masih berpeluang bahkan bisa menyamai atau melebihi rekor harga emas pada tahun 2008 lalu yang sempat menembus diatas US$ 1.032 per troy ounce.

"Saya rasa secara umum di tahun 2009 masih prospek, meskipun akan naik turun, selagi ekonomi masih resesi, emas masih punya kekuatan ditambah harga saham jatuh pula," kata Managing Director Vibiznews.com Alfred Pakasi dalam acara seminar prospek investasi emas tahun 2009, di Gedung JDC, Jakarta, Jumat (30/1/2009).

Naik turunnya harga emas menurut Alfred dipicu dari beberapa faktor utama yang bisa mendongkrak bahkan menjatuhkan harga emas yaitu pergerakan harga minyak dan pasar saham global. Hal ini tentunya terkait dengan kondisi ekonomi dunia termasuk AS.

"Misalnya dari paket stimulus AS senilai US$ 825 miliar yang mau diterapkan, maka harga emas turun lagi," ucapnya.

Sehingga kata dia, faktor stimulus AS sekarang ini cukup menentukan pergerakan harga emas beberapa bulan ke depan. Ia memperkirakan jika dampak stimulus bisa berpengaruh secara signifikan maka akan berpeluang membuat turun harga emas melandai kembali, yang sudah dapat diraba pada pada kuartal kedua atau ketiga di 2009.

"Tapi bisa juga kalau pasar modal pulih maka komoditas, terutama harga minyak yang naik maka harga emas kemungkinan naik juga," katanya.

Secara umum Alfred menjelaskan bahwa investasi emas sangat fleksibel, yaitu bisa sebagai investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Bahkan lebih lanjut lagi investasi emas bisa dibilang investasi yang anti-krisis

"Yang penting bisa memprediksi pasarnya, misalnya faktor musim kawin di Asia yaitu di China, Indonesia dan India mempengaruhi demand. Tapi harga emas juga sangat terpengaruh dengan inflasi dan harga minyak," ujarnya.

Investasi emas bisa dilakukan dengan cara tradisional dengan menyimpan secara fisik seperti koin emas, batangan, ada sertifikat emas, perusahaan, pasar derivatif dan lain-lain.

Pada tahun 2008, rekor harga emas tertinggi terjadi pada 17 Maret 2008 yaitu US$ 1.032 per troy ounce. Sedangkan jika di Indonesia pada waktu yang sama (17 Maret 2008) harganya mencapai Rp 311.300 per gram.

Pada tahun 2008 rekor harga emas terendah terjadi pada tanggal 24 Oktober 2008 yaitu Rp 223.500 per gram dan pada tanggal 28 Januari 2009 kemarin sempat menembus Rp 320.500 per gram.

"Yang anehnya harga emas itu, jika harga minyak turun maka harga emas ikut turun, tapi kalau harga minyak turun tajam, harga emas tidak ikut turun tajam," jelasnya.

Risiko Investasi Emas

Meski terbilang sebagai investasi yang aman, investasi emas apapun bentuknya masih menyisakan peluang risiko, sesuai dengan konsep high risk high gain. Menurut Alfred hal ini sangat terkait dengan pengetahuan pasar para investor emas.

"Risiko itu ada terkait dengan pasar, bisa lewat berita, koreksi emas bisa terjadi," ucapnya.

Ia memprediksi ke depannya ketika resesi dunia semakin parah yaitu ke arah depresi global, maka reaksi awal dari pergerakan harga emas pasti akan terjadi penurunan, namun seiring berjalannya waktu akan bisa naik kembali.

"Masalahnya tidak ada yang tahu berapa lama, atau kapan itu terjadi," pungkasnya.(hen/ir)Suhendra - detikFinance
(Foto: Reuters)

Wall Street Mulai Tenang, Dow Jones Merayap 50 Poin


Kamis, 12/02/2009 06:45 WIB
New York - Saham-saham di Wall Street yang kemarin berjatuhan kembali tenang, setelah Senat mencapai kompromi untuk memberikan persetujuan atas paket stimulus senilai US$ 789 miliar.

Pimpinan Senat Harry Reid mengatakan bahwa perbedaan antara kaum Demokrat dan Republik soal paket stimulus yang diajukan presiden Barack Obama sudah berhasil dijembatani. Voting untuk meloloskan stimulus tersebut akan dilakukan Kamis ini.

"Mereka harus betul-betul yakin telah mengunci beberapa orang Republik agar paket ini lolos. Dan fakta mereka sudah bisa berkompromi sudah cukup untuk membuat pasar menarik nafas setelah kejatuhan kemarin. Dan inilah yang saya kira membantu pasar berbalik arah," ujar Marc Pado, analis dari Cantor Fitzgerald &Co, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/2/2009).

Pada perdagangan Rabu (11/2/2009), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik tipis 50,65 poin (0,64%) ke level 7.939,53. Indeks Standard & Poor's 500 juga naik tipis 6,58 poin (0,80%) ke level 833,74 dan indeks Nasdaq naik tipis 5,77 poin (0,38%) ke level 1.530,50.

JPMorgan menjadi salah satu saham pendorong kenaikan Dow Jones setelah mencetak kenaikan hingga 6%. Sementara indeks finansial S&P juga tercatat naik lebih dari 5%.

Saham ExxonMobil justru menjadi penghambat utama kenaikan indeks saham setelah harga minyak kembali melorot lebih dari 4%. Saham Exxon melorot 2,1%.

Volume cukup tipis yakni di New York Stock Exchange hanya sekitar 1,36 miliar, atau di bawah rata-rata tahun lalu sebesar 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi mencapai 2,24 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebesar 2,28 miliar.

Minyak Semakin Runtuh

Sementara harga minyak mentah dunia terus turun setelah data menunjukkan adanya lonjakan cadangan minyak mentah di AS.

Kontrak utama New York untuk minyak jenis light pengiriman Maret turun hingga 1,61 dolar ke level US$ 35,94 per barel. Sementara minyak jenis Brent turun 33 sen ke level US$ 44,28 per barel.

Departemen Energi melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS melonjak 4,7 juta barel pada pekan yang berakhir pada 6 Februari. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi yang hanya 3 juta barel.(qom/qom)Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters

09 Februari 2009

RI Butuh Rp 1.429 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur


Selasa, 10/02/2009 10:30 WIB
Jakarta - Indonesia membutuhkan dana sebesar Rp 1.429 triliun untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2010-2014. Namun dari kebutuhan tersebut, pemerintah hanya mampu membiayai kebutuhan tersebut sebesar Rp 451 triliun.

Hal ini dikatakan oleh Deputi Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana Dedy S. Priatna dalam acara Seminar Nasional Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Di Era Krisis Keuangan Global, di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (10/2/2009).

"Jadi ada gap pembiayaan sebesar Rp 978 triliun atau 69% dari total kebutuhan, ini diharapkan dapat dibiayai melalui mekanisme kerjasama dengan swasta yaitu PPP (Public Private Partnership)," tuturnya.

Namun Dedy memperkirakan, dana yang bisa disediakan melalui PPP hanya Rp 365 triliun sehingga masih banyak kebutuhan dana yang diperlukan.

Adapun rencana pembangunan infrastruktur pada periode 2010-2014 dikatakan Dedy antara lain adalah di bidang penyediaan tenaga listrik.

"Pada saat ini rasio elektrifikasi nasional adalah 64,8% dimana Jawa-Bali 70,2% dan luar Jawa-Bali adalah 55,9%," ujarnya.

Sasaran yang ingin dicapai pada 2014 dengan dana tersebut adalah rasio elektrifikasi nasional menjadi 80,4% (Jawa-Bali 84,2%, luar Jawa-Bali 74,2%).

"Pada periode tersebut kebutuhan pembangunan pembangkit adalah 29.850 MW, dimana PLN membangun 17.674 MW dan IPP 12.176 MW," ujarnya.

Akan tetapi untuk pembiayaan, Dedy mengatakan dari total kebutuhan anggaran Rp 506 triliun, PLN dan pemerintah hanya mampu membiayai Rp 322 triliun, sementara sisanya Rp 184 triliun diharapkan didapatkan dari IPP.

"Karena itu untuk meningkatkan peran investasi swasta perlu dilakukan penyempurnaan regulasi dan kelembagaan, peningkatan kemampuan penyiapan proyek PPP, peningkatan keamanan berinvestasi dan kemudahan mengakses sumber dana yang diperlukan oleh investor," pungkas Dedy.(dnl/qom)Wahyu Daniel - detikFinance
Proyek Infrastruktur (Foto: dok detikcom)

05 Februari 2009

Direksi Baru Pertamina Hasil Kompromi Banyak Pihak


Kamis, 05/02/2009 12:13 WIB
Jakarta - Simpang siur direktur utama Pertamina terjawab setelah pemerintah menunjuk Karen Agustiawan menduduki kursi itu.

Jajaran direksi baru ini lebih segar karena rata-rata masih berusia 40-50 tahun. Namun penunjukan manajemen baru ini dinilai tak lepas dari kompromi banyak pihak.

"Tidak bisa dinilai komposisi direksi sekarang ideal atau tidak, tapi ini manajemen hasil kompromi, kelihatan siapa orangnya siapa," kata Direktur Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto ketika dihubungi detikFinance, Kamis (5/2/2009).

Pri menilai penunjukan direksi yang lebih cepat ini bisa mengakhiri ketidakpastian pemimpin di perusahaan minyak negara itu. "Karena selama ini orang ribut siapa yang harus memimpin Pertamina dan ini adalah hasil komprominya," katanya.

Dia menilai penunjukan Karen dilakukan karena pemerintah tidak mau ada resistensi dari internal Pertamina sendiri. Sedangkan penempatan Omar S Anwar sebagai wakil dirut juga dinilai untuk pembenahan manajerial di BUMN minyak itu.

Sementara penunjukkan tiga komisaris yakni Gita Wirjawan (mantan Presdir JP Morgan Indonesia), Homayun Boscha (mantan Presdir Caltex) dan Sonny Sumarsono (direkur Pertamina) sebagai perwakilan bebarapa kelompok di pemerintahan yang memakai orang-orang profesional.

"Jabatan dirut Pertamina memang panas, dalam 10 tahun saja sudah ganti 6 direksi karena banyak sekali kepentingan dari kelompok tertentu," ujar Pri.

Selain melakukan konsolidasi, Pri melihat tugas utama direksi baru saat ini adalah mengamankan distribusi elpiji dan BBM sehingga tidak perlu lagi terdengar ada kelangkaan disana-sini.

Namun Pri pesimistis direksi baru sekarang akan lebih baik dari direksi sebelumnya. Karena masalahnya bukan hanya di Pertamina melainkan kuatnya intervensi pemerintah yang membuat perusahaan minyak ini serba nanggung untuk bergerak di percaturan internasional.

"Jadi kalau pemerintah ingin Pertamina jadi perusahaan kelas dunia, jangan terlalu melakukan intervensi dengan kebijakan-kebijakan yang mengekang Pertamina," katanya.

Dirut Pertamina dalam satu dasawarsa terakhir adalah:

* Soegijanto (1996-1998)
* Martiono Hadianto (1998-2000),
* Baihaki Hakim (2000-2003),
* Ariffi Nawawi (2003-2004),
* Widya Purnama (2004-2006), dan
* Arie H. Soemarno (2006-2009).

Irna Gustia - detikFinance
(Foto: dok detikFinance)

Karen-Omar, Angin Segar di Pertamina


Kamis, 05/02/2009 14:52 WIB
Jakarta - Pemerintah telah menetapkan Dirut dan Wadirut Pertamina yang baru. Kedua pejabat baru Pertamina ini masih tergolong muda dan diharapkan bisa memberi angin segar meski track recordnya belum terlihat.

Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo di Gedung kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (5/2/2009).

"Harapan saya, ini bisa kasih angin segar ke Pertamina, karena ini kan anak muda. Lebih seger, lebih muda. Mudah-mudahan bisa beri angin baru," katanya.

Meski berharap banyak pada dua anak muda ini, Evita mengaku dirinya tidak tahu persis seperti apa sepak terjang kedua 'angin segar' ini.

"Tapi saya sendiri tidak tahu persis track recordnya," katanya.

Karen Agustiawan didapuk sebagai sebagai Dirut Pertamina yang baru, dan Omar S Anwar mendampingi sebagai Wakil Dirut Pertamina. Keduanya akan dilantik sore ini pukul 15.00.