18 November 2009

Antam Resmi Mundur, 14% Saham Newmont Dibeli Pemda dan Bakrie


Foto: Tambang Newmont
Pemerintah secara resmi menunjuk konsorsium Pemda NTB dan Multicapital untuk menjadi pembeli divestasi 14 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara, setelah akhirnya PT Aneka Tambang Tbk (Antam) resmi menyatakan mundur dari konsorsium.

"Saya sudah kirimkan surat kepada Newmont bahwa Pemda yang akan melaksanakan. Surat ini juga ditembuskan ke Pemda NTB," ujar Dirjen Minerbapabum, Bambang Setiawan di Kantor Direktorat Jendaral Minerbapabum, Jalan DR Supomo, Jakarta, Rabu (18/11/2009).

Dengan sudah adanya keputusan ini, lanjut Bambang, maka Sales Purchase and Agreement (SPA) divestasi 14 persen saham Newmont sudah dapat dilakukan dalam waktu dekat.

"Saya harapkan Minggu ini sudah selesai, tidak perlu menunggu tanggal 23 November," kata Bambang.

Bambang menyatakan, pihaknya telah berupaya agar Antam bisa berpartisipasi dalam pembelian divestasi 14 persen saham Newmont tersebut. Bambang mengaku telah menawarkan tiga opsi kepada Antam dan Pemda NTB namun kata sepakat tidak tercapai.

Ketiga opsi yang ditawarkan yaitu Antam berdiri sendiri di luar konsorsium dan ambil 15,5 persen dari 31 persen saham divestasi Newmont, sementara konsorsium Pemda NTB dan Multicapital mendapatkan sisanya.

Kedua, Pemda NTB, Multicapital dan Antam masuk dalam satu konsorsium untuk membeli 31 persen saham Newmont, dengan pembagian Pemda NTB mendapat 25 persen, Multicapital sekitar 37,5 persen dan Antam sebesar 37,5 persen.

Ketiga, Pemda NTB, Multicapital dan Antam masuk dalam satu konsorsium untuk membeli 31 persen saham Newmont, dengan Antam mendapatkan 15,5 persen dan sisanya untuk konsorsium Pemda NTB dan Multicapital.

"Kita kasih tiga opsi tapi tetap tidak ketemu. Antam bilang itu tidak sesuai dengan strategis bisnis mereka, jadi mereka tidak bisa masuk," ungkapnya.

Sebelumnya Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menyerahkan keputusan untuk kembali masuk dalam konsorsium pembelian 14 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) kepada direksi Antam.

" Apakah Antam akan betul-betul berpartisipasi atau tidak, kita serahkan kepada Direksi Antam," ungkap Darwin usai bertemu Menteri Energi Inggris Joan Ruddock di Gedung Departemen ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (18/11/2009).

Menurut Darwin, sebagai perusahaan terbuka Antam tentunya harus mempertimbangkan juga pemegang saham lain di BUMN tambang itu dalam mengambil keputusan untuk kembali masuk atau tidak dalam konsorsium tersebut.

"Seperti yang sudah disampaikan kita harus hormati seluruh keputusan Antam sebagai perusahaan terbuka," tandasnya. Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance

17 November 2009

Regional Rubuh, IHSG Kukuh


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa bertahan di teritori positif hingga akhir perdagangan, meski mayoritas bursa-bursa regional terkoreksi.

Penguatan saham BRI (BBRI) mampu menahan IHSG hingga bertahan di teritori positif, meski tadi sempat terantuk-antuk ke teritori negatif.

Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), IHSG ditutup menguat 5,114 poin (0,21%) ke level 2.473,789. Indeks LQ 45 juga menguat 1,293 poin (0,27%) ke level 489,113.

Bursa-bursa regional mayoritas ditutup melemah.
  • Indeks Hang Seng melemah 29,83 poin (0,13%) ke level 22.914,15.
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 7,84 poin (0,24%) ke level 3.282,89.
  • Indeks KOSPI melemah 6,49 poin (0,41%) ke level 1.585,98.
  • Indeks S&P/ASX melemah 25,8 poin (0,54%) ke level 4.729,4.
  • Indeks Nikkei-225 melemah 61,25 poin (0,63%) ke level 9.729,93.
Demikian pula Bursa Eropa juga dibuka melemah. Indeks FTSE 100 dibuka melemah 0,38%, DAX 30 melemah 0,28% dan CAC 40 melemah 0,31%.

Perdagangan cukup moderat dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 97.459 kali pada volume 6.780 juta lembar saham senilai Rp 4,339 triliun. Sebanyak 84 saham naik, 88 saham turun dan 84 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya di top gainer anara lain BRI (BBRI) naik Rp 200 menjadi Rp 7.700, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 200 menjadi Rp 7.400, Astra International (ASII) naik Rp 100 menjadi Rp 33.650, Aneka Tambang (ANTM) naik Rp 50 menjadi Rp 2.425, Telkom (TLKM) naik Rp 50 menjadi Rp 8.900, PTBA naik Rp 50 menjadi Rp 15.350.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya di top loser antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 250 menjadi Rp 27.050, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 50 menjadi Rp 4.875, International Nickel (INCO) turun Rp 50 menjadi Rp 3.900, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 25 menjadi Rp 2.575, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 250 menjadi Rp 22.650. Nurul Qomariyah - detikFinance