21 Desember 2008

SBY: Harga BBM Bisa Turun Lagi




Minggu, 21/12/2008 18:56 WIB
Jakarta - Jika harga minyak dunia terus turun maka penurunan harga BBM bersubsidi masih dimungkinkan. Penurunan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

"Kami masih terus melihat fluktuasi harga minyak dunia. Jika ini penurunan (harga minyak dunia) terus berlangsung, sangat mungkin harga BBM bisa turun lagi," ujar Presiden SBY.

Ia menyampaikan hal itu dalam Munas V Kadin yang bertema 'Membangun Ekonomi Daerah untuk Kebangkitan Ekonomi Nasional' di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/12/2008).

Menurut SBY, penurunan harga BBM bersubsidi tersebut tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Dari penurunan harga BBM 15 Desember, pemerintah juga telah menurunkan biaya transportasi karena harga solar dan premium turun," katanya.

Penurunan BBM dan transportasi, imbuh SBY, diharapkan bisa berimbas pada menurunkan harga kebutuhan pokok, seperti beras dan minyak goreng curah.

"Yang jelas harga minyak goreng curah harus segera diturunkan," ungkapnya.

Pada 1 Desember lalu, pemerintah telah menurunkan harga premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter, dan harga solar tetap pada Rp 5.500 per liter.

Dan pada 15 Desember pemerintah menurunkan premium Rp 500 menjadi Rp 5.000 per liter. Sedangkan harga solar turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter.

Penurunan harga BBM ini sejalan dengan penurunan harga minyak mentah dunia yang kini semakin tajam. Pada penutupan perdagangan Jumat waktu AS (19/12/2008) harga minyak di New York untuk jenis light pengiriman Januari turun US$ 2,35 ke posisi US$ 33,87 per barel.

Selama perdagangan atau intraday di hari itu, harga minyak bahkan sempat turun ke US$ 32,4 per barel yang merupakan posisi terendah sejak 9 Februari 2004.

Sebaliknya harga minyak untuk antaran Februari naik. Untuk minyak jenis light pengiriman bulan Februari naik 69 sen ke level US$ 42,36 per barel. Begitu juga dengan harga minyak di London jenis Brent North Sea untuk pengiriman Februari naik 64 sen ke posisi US$ 44 per barel. Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance
Foto: Abror/Setpres

18 Desember 2008

Facebook Dilarang Masuki Kantor Pemerintah


Jumat, 19/12/2008 13:17 WIB
Podgorica - Hegemoni Facebook sepertinya sudah mulai dianggap mengancam konsentrasi para pegawai kantor. Di Montenegro misalnya, kantor-kantor pemerintah sudah memblokir akses ke situs jejaring sosial ini.

Hal itu tak lain karena kian banyaknya para karyawan yang beralih untuk Facebook-an. Alhasil, situs tersebut men-generate trafik yang besar di tengah jam kerja.

"Untuk itu, selama jam kerja, kami menutup akses ke situs-situs yang men-generate trafik yang besar dan berpotensi terserang program jahat," bunyi aturan baru tersebut, seperti dikutip detikINET dari PC Magazine, Jumat (19/12/2008).

Sontak, banyak yang kaget dengan peraturan baru ini, sehingga ketika ingin coba membuka Facebook dari komputernya, hanya terpampang pesan penolakan akses di layar.

Selain itu, yang menjadi korban pencekalan ini ternyata tak hanya Facebook, tetapi juga menyeret situs berbagi video YouTube yang juga populer di Montenegro.

Penetrasi internet di Montenegro memang termasuk sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Facebook dan YouTube menjadi situs primadona di negara ini. Ardhi Suryadhi - detikinet
Ilustrasi (Ist.)

16 Desember 2008

Madoff dan Tipu-tipu Investasi ala Skema Ponzi


Rabu, 17/12/2008 11:43 WIB
New-York - Selain krisis, pasar finansial dunia kini sedang digegerkan oleh kasus penipuan melalui 'Skema Ponzi' ala Bernard Madoff. Jumlah penipuannya pun bikin kita geleng-geleng karena mencapai US$ 50 miliar, atau hampir setara dengan cadangan devisa Indonesia yang kini sebesar US$ 50,180 miliar.

Sementara Korban-korbannya pun bukanlah sekedar investor kelas teri, melainkan investor dari kalangan perbankan besar seperti HSBC. Madoff melakukan penipuan melalui perusahaan investasinya yakni Madoff Investment Securities.

Apa sebenarnya Skema Ponzi?

Skema Ponzi merupakan sebuah istilah untuk praktek kotor dalam bisnis keuangan yang menjanjikan pemberian keuntungan berlipat ganda yang jauh lebih tinggi dari keuntungan bisnis riil bagi investor yang mau menyimpan dana investasinya lebih lama di perusahaan investasi seperti sekuritas, bank, asuransi ataupun investment banking. Para invesor umumnya tidak tahu dan tidak mau tahu darimana perusahaan membayar keuntungan yang dijanjikan.

Nama Ponzi diambil dari seorang penipu bernama Charles Ponzi yang tinggal di Boston, AS. Ponzi terkenal dengan penipuannya karena menawarkan investasi berupa transaksi spekulasi perangko AS terhadap perangko asing di era 1919-1920.

Dalam penelusuran detikFinance, Ponzi mendirikan 'The Security Exchange Company' pada 26 Desember 1919, yang menjanjikan investasi dengan balas jasa 40% dalam 90 hari. Padahal kala itu bunga bank pada saat itu hanya 5% per tahun. Tidak sampai satu tahun, diperkirakan sekitar 40,000 orang mempercayakan sekitar US$ 15 juta atau sekarang senilai US$ 140 juta dalam perusahaannya.

Untung yang dijanjikan Ponzi ternyata hasil tambal sulam. Pada pertengahan Agustus 1920, audit oleh pemerintah terhadap usaha Ponzi menemukan bahwa Ponzi sudah bangkrut. Total aset yang dimilikinya sekitar US$ 1,6 juta, jauh di bawah nilai utangnya kepada investor.

Skema penipuan ini juga sering terjadi di Indonesia. Ada sebuah perusahaan menjanjikan keuntungan besar, namun sebenarnya keuntungan itu dibayar dengan dana yang masuk dari anggota baru. Tidak pernah ada investasi riil. Kasus besar yang pernah terjadi adalah penipuan PT Qurnia Subur Alam Raya atau QSAR yang menggelapkan dana nasabah melalui investasi agribisnisnya.

Nah, yang dilakukan oleh investor kawakan Wall Street, Bernard Madoff juga sedemikian. Madoff menggunakan dana dari investor baru untuk membayar bunga investor lama. Nilainya terus bertumpuk-tumpuk hingga mencapai US$ 50 miliar. Penipuan Madoff baru terungkap setelah para investor menarik dananya sehubungan dengan krisis finansial. Disitu baru diketahui bahwa Madoff sudah kehabisan dana.

Korban-korban Madoff pun bersuara. Seperti dikutip dari AFP, berikut daftar korban penipuan Madoff:


* Bapepam Spanyol mengungkapkan, lembaga investasi Spanyol yang memiliki eksposure langsung di perusahaan investasi Madoff mencapai US$ 147 juta.
* Santander mengakui adanya potensi kerugian hingga US$ 3 miliar dari Madoff Investment Securities.
* Aozora Bank memiliki eksposure di investasi Madoff senilai US$ 137 juta
* Niponkoa Insurace Co dan Mitsui Sumitomo Insurance dan Daiwa Securities juga sudahmengakui adanya potensi kerugian beberapa ratus juta yen.
* Nomura Holdings dengan eksposure 27,5 miliar yen.
* Bank swasta Austria, Medici mengakui eksporuse US4 2,1 miliar melalui dua lembaga investasinya.
* Fortis dengan eksposure US$ 1,2 miliar
* HSBC dengan eksposure US$ 1 miliar.


Kasus penipuan terbesar dalam sejarah pasar finansial AS ini turut mencorang citra Securities and Exchange Commission atau Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) AS. Para investor mempertanyakan bagaimana bisa SEC kebobolan oleh penipuan yang sudah berlangsung hingga bertahun-tahun.

Chairman SEC Christopher Cox akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan melakukan investigasi untuk menyelidiki kenapa mereka bisa tidak mengendus kasus penipuan hingga US$ 50 miliar itu.

"SEC telah mempelajari bahwa tuntutan yang spesifik dan kredibel atas kesalahan finansial Madoff sudah dilakukan sejak tahun 1999, dan secara berulang sudah menjadi perhatian staff SEC, namun tidak pernah direkomendasikan kepada komisi untuk diambil sebuah langkah," ujar Cox dalam pernyataannya.

Namun pada investor mengkritik kemampuan SEC mengawasi pasar. SEC sebelumnya juga dinilai gagal mengawasi pasar sehingga produk-produk spekulatif beredar dengan liar dan berujung pada krisis finansial. Kini mereka mengecam SEC karena penipuan yang sudah berlangsung bertahun-tahun bisa terjadi tanpa terendus sedikitpun.

Padahal sejumlah peringatan sudah diberikan terkait penawaran investasi Madoff ini. Termasuk artikel sebuah artikel di koran 'Barron' pada tahun 2001, yang mempertanyakan return hingga 2 digit selama setahun yang ditawarkan Madoff. Sayang peringatan itu tampaknya diabaikan baik para investor kakap itu sendiri dan SEC sebagai pengawas.Nurul Qomariyah - detikFinance
Bernard Madoff (Foto: Reuters)
(qom/ir)

Wall Street Melonjak Respons Bunga Fed Nol


Rabu, 17/12/2008 08:10 WIB
Jakarta - Saham-saham di Wall Street langsung melonjak karena merespons positif penurunan bunga the Fed di kisaran nol persen hingga 0,25%. Keputusan the Fed yang memangkas suku bunga hingga ke level rendah memberikan kepercayaan ke pelaku pasar akan pemulihan ekonomi AS.

Federal Reserve berkomitmen untuk mendorong kembalinya pertumbuhan ekonomi AS yang berkesinambungan dan menjaga stabilitas harga. The Fed menilai dengan kondisi ekonomi yang sedang melemah maka akan mempertahankan suku bunga rendah dalam beberapa waktu mendatang.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa waktu AS (16/12/2008) indeks Dow Joens langsung meroket 362,32 poin (4,23%) menjadi 8.926,85, Nasdaq ikut meroket hingga 81,55 poin (5,41%) menjadi 1.589,89 dan Standard & Poor's 500 naik 44,69 poin (5,15%) menjadi 913,26.

"Keputusan the Fed ini sangat tegas dan efektif," kata Brian Bethune, ekonom dari IHS Global Insight seperti dilansir dari AFP, Rabu (17/12/2008).

Bethune menilai keputusan ini sangat berani dan sangat diperlukan untuk melawan krisis ekonomi untuk membawa AS keluar dari masalah krisis yang berkepanjangan ini.

Saham-saham perusahaan investasi yang semula dijauhi pelaku pasar pun mulai kembali dilirik. Saham Goldman Sachs Group naik 14%, saham JP Morgan Chase & Co naik 13%.

Wall Street terlihat begitu terkejut dengan keputusan teh Fed karena sebelumnya skandal Madoff sempat membuat pasar cemas akan berlanjutnya krisis finansial AS. Irna Gustia - detikFinance
(Foto: dok AFP)

14 Desember 2008

Harga BBM Turun, Inflasi Bisa Ditekan 0,3%-0,5%



Minggu, 14/12/2008 19:06 WIB
Jakarta - Penurunan harga premium menjadi Rp 5.000 per liter dan solar menjadi Rp 4.800 per liter diharapkan bisa menekan inflasi sebesar 0,3% hingga 0,5%.

Demikian disampaikan Menko Perekonomian sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers usai rapat koordinasi terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Minggu (14/12/2008).

"Untuk inflasi kita perkirakan penurunan 0,3-0,5% yang dikontribusikan dari penurunan harga BBM ini," katanya.

Dengan adanya penurunan harga ini, pemerintah berharap masyarakat dan dunia usaha bisa terbantu. Daya beli masyarakat bisa meningkat, dunia usaha juga berkurang bebannya dalam meghadapi krisis ekonomi global.

"Diharapkan dengan penurunan ini mampu membantu masyarakat dan dunia usaha. Daya beli masyarakat dapat meningkat seiring penurunan harga BBM ini, kita juga mengharapkan untuk kurangi dampak krisis global," katanya.

Ia menegaskan, pemerintah akan kembali mereview harga BBM sesuai dengan perubahan harga minyak mentah dan BBM dunia. Jika harga minyak dunia turun, maka harga BBM akan kembali turun. Tapi jika harga minyak naik, maka penyesuaian harga BBM tidak akan melebihi harga awal sebelum diturunkan pertama kali.

"Jika nanti harga BBM (dunia) akan naik, akan kita jaga kenaikan tidak melebihi harga pada awal sebelum penurunan pertama. Yaotu premium Rp 6.000 dan solar Rp 5.500. Demikian pula jika harga minyak duania tetap rendah, kita terus review harganya tiap bulan," katanya.Anwar Khumaini - detikFinance
Foto: dok Depkeu

10 Desember 2008

Ali Alatas Wafat Watimpres Berkurang Dua Personel


Selasa, 11/12/2008 09:04 WIB
Jakarta - Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) tak lagi genap. Jika dulu 9 orang, kini berkurang menjadi 7 orang.

Ketika dilantik Presiden SBY pada 11 April 2007 lalu, Wantimpres terdiri dari Ali Alatas (Ketua) , Dr Sjahrir, Rachmawati Soekarnoputri, TB Silalahi, Emil Salim, Adnan Buyung Nasution, Ma'ruf Amin, Subur Budhisantoso, dan Radi A Gany.

Tim yang bertugas memberi pertimbangan pada presiden ini kehilangan anggotanya saat Dr Sjahrir dipanggil ke haribaan-Nya pada Senin 28 Juli 2008 dan dimakamkan esok harinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Dr Sjahrir tutup usia setelah dirawat di RS Mount Elizabeth Singapura karena kanker paru-paru yang dideritanya.

Sepeninggal Dr Sjahrir, Presiden SBY tidak menunjuk penggantinya di Watimpres. Jadi, dewan ini hanya berisi 8 orang.

Kamis (11/12/2008) Ketua Watimpres Ali Alatas menyusul Dr Sjahrir. Alatas meninggal juga di RS Mount Elizabeth, Singapura, pada pukul 07.30 waktu setempat.

Ketika Sjahrir meninggal dunia, Presiden SBY tengah melakukan kunjungan kerja di Bali. Dan saat Ali Alatas wafat, Presiden SBY juga tengah berada di Pulau Dewata. Baru pada pukul 09.00 SBY bertolak ke Jakarta.(nrl/mok)Nurul Hidayati - detikNews

08 Desember 2008

2 Hari Terbaik di Wall Street


Selasa, 09/12/2008 06:52 WIB
New-York - Saham-saham di Wall Street kembali bergerak menguat, berkat optimisme atas rencana investasi infrastruktur besar-besaran yang diluncurkan presiden terpilih Barack Obama.

Saham-saham juga bergerak positif berkat perkembangan rencana pemberian bailout untuk sektor otomotif, sehingga bisa mencegah kebangkrutan sektor tersebut. Ini adalah kenaikan harga saham terbaik selama 2 hari berturut-turut, setelah bursa Wall Street terpuruk ke level terendahnya pada 21 November lalu.

Di perdagangan Jumat akhir pekan lalu, saham-saham juga telah menguat tajam, setelah munculnya harapan bahwa yang terburuk dari krisis akan segera berakhir. Kenaikan itu ternyata berlanjut hingga awal pekan ini.

Pada perdagangan Senin (8/12/2008), indeks Dow Jones menguat 298,76 poin (3,46%) ke level 8.934,18. Indeks Standard & Poor's 500 naik 33,63 poin (3,84%) ke level 909,70 dan Nasdaq menguat 62,43 poin (4,14%) ke level 1.571,74.

Saham-saham sektor konstruksi dan material bergerak menguat setelah Obama mengumumkan rencana investasi infrastruktur besar-besaran yagn diharapkan bisa menciptakan 2,5 juta lapangan pekerjaan baru. Saham Caterpillar naik hingga 11%, Terx Group yang merupakan pengembang gedung dan pertambangan juga naik hingga 18%.

Investor juga semakin punya harapan bailout untuk sektor otomotif akan segera dikeluarkan. Saham General Motors naik hingga 20%, sementara Ford juga naik hingga 24%.

"Lihat pada sektor yang sedang bekerja, segala sesuatu yang berhubungan dengan infrastruktur sekarang sedang terangkat. Secara jelas, orang-orang yang membuat 'hal ini' sedang dalam posisi di atas," jelas Kevin Kruzzenski, kepala analis KeyBanck Capital Markets seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/12/2008).

Kenaikan harga saham yang sudah terjadi selama 2 hari berturut-turut ini sekaligus mengangkat bursa dari keterpurukan pada level terburuk dalam 11 tahun terakhir pada 21 November lagi. Indeks S&P 500 kembali menggapai level 900, atau tercatat naik 22% sejak level terburuk itu. Namun jika dihitung sepanjang tahun ini, indeks S&P 500 masih tercatat turun 38%.

Sementara indeks Dow Jones juga kembali menembus level 9.000, untuk pertama kalinya sejak sekitar sebulan lalu.

Perdagangan cukup aktif di New York Stock Exchange dengan transaksi mencapai 1,74 miliar dan di Nasdaq transaksi mencapai 2,33 miliar.Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters

Investor Percantik Portofolio Saham



Selasa, 09/12/2008 07:35 WIB
Jakarta - Setelah melalui masa-masa sepi di pekan lalu karena tipisnya perdagangan, investor saham mulai bersiap mengoleksi saham-saham pilihan menjelang tutup tahun 2008. Investasi saham akan dipercantik yang dicerminkan dengan naiknya harga.

Menjelang akhir tahun, investor biasanya melakukan aksi window dressing yakni mempercantik portofolio sahamnya. Saham-saham unggulan akan mulai dikejar terutama yang memiliki fundamental dan kinerja baik.

Alhasil, pada perdagangan saham Selasa (9/12/2008) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menuju teritori positif terlebih bursa saham regional juga menguat yang bisa menjadi pendorongnya.

Indeks Jepang pada Selasa pagi ini dibuka menguat 0,44% atau 36,64 poin menjadi 8.365,69, KOSPI naik 1% atau 11,04 poin menjadi 1.116,09 dan Australia naik 0,3% atau 10,2 poin menjadi 3.641,8.

Penguatan bursa regional terdorong oleh kenaikan saham di Wall Street pada awal pekan ini karena optimisme atas rencana investasi infrastruktur besar-besaran yang diluncurkan presiden terpilih Barack Obama.

Saham-saham di Wall Street juga bergerak positif berkat perkembangan rencana pemberian bailout untuk sektor otomotif, sehingga bisa mencegah kebangkrutan sektor tersebut. Ini adalah kenaikan harga saham terbaik selama 2 hari berturut-turut, setelah bursa Wall Street terpuruk ke level terendahnya pada 21 November lalu.

Di perdagangan Jumat akhir pekan lalu, saham-saham juga telah menguat tajam, setelah munculnya harapan bahwa yang terburuk dari krisis akan segera berakhir. Kenaikan itu ternyata berlanjut hingga awal pekan ini.

Pada perdagangan Senin (8/12/2008), indeks Dow Jones menguat 298,76 poin (3,46%) ke level 8.934,18. Indeks Standard & Poor's 500 naik 33,63 poin (3,84%) ke level 909,70 dan Nasdaq menguat 62,43 poin (4,14%) ke level 1.571,74.

Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.

eTrading Securities

Bursa Indonesia pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup terkoreksi tipis terkait aksi profit taking yang dilakukan investor untuk menghindari volatilitas ketika bursa Indonesia libur panjang. Indeks ditutup terkoreksi tipis 0,2% ke level 1.202 setelah selama 2 hari berturut-turut menguat. Pada akhir pekan kemarin, Bank Sentral Eropa kembali memangkas suku bunga sebesar 75 bps ke level 2,5% seturut langkah beberapa bank sentral lainnya di dunia untuk menstimulus likuiditas dan menahan laju perlambatan ekonomi.

Bursa US sendiri telah menguat 2 kali berturut-turut selama bursa Indonesia libur. Bursa US pada Jumat dan Senin ini menguat lebih dari 560 poin setelah pada Jumat, kongres US menyetujui proposal bail-out senilai US$15 miliar bagi 3 perusahaan otomotif terbesar US dan pada Senin malam terkait testimoni Barack Obama yang menyatakan akan menaikkan infrastructure spending untuk mengangkat perekonomian dan menyerap tenaga kerja secara massal. Malam tadi, Dow ditutup +3,4%, Nasdaq +4,1% dan S&P500 +3,8%. Harga minyak dunia pada akhir pekan lalu sempat menyentuh level terendah dalam 4 tahun terakhir di level us$40,8 sebelum akhirnya rebound ke level US$43,7 setelah OPEC menyatakan akan kembali memotong kuota produksinya pada pertemuan akhir bulan ini. Bursa Regional sendiri pada awal pekan kemarin mayoritas ditutup menguat memfaktorkan kenaikan pada bursa US dan disetujuinya proposal Bail-out bagi sektor otomotif US. Sementara pagi ini, Bursa Regional kembali dibuka menguat Nikkei +1,4%, STI +4,1%, SSEC +3,5%.

Bursa Indonesia sendiri diperkirakan akan bergerak menguat pada awal pekan ini untuk memfaktorkan penguatan bursa US dan Asia selama libur panjang kemarin. Sentimen positif yang beredar selama bursa Indonesia libur kemarin diperkirakan akan mampu membawa indeks menguat cukup signifikan. Sektor banking, Telco's dan Property diperkirakan akan menjadi penggerak indeks seiring sentimen buruk yang akan menimpa
sektor mining dengan merosotnya harga minyak dan komoditas lainnya. Rentang pergerakan indeks hari ini akan berkisar pada level 1190 - 1240.(ir/ir)Irna Gustia - detikFinance
(Foto: Indro-detikfinance)

04 Desember 2008

US$ 500 Juta Dana Asing Mulai Masuk ke Pasar Modal



Jumat, 05/12/2008 12:30 WIB
Bandung - Gelombang dana asing mulai masuk lagi ke Indonesia, setelah pada puncak krisis keuangan global akibat krisis di AS, dana-dana itu keluar dari Indonesia.

Hal ini dikatakan oleh Peneliti Ekonomi dari Direktorat Kebijakan Moneter BI Wiwiek Sistowidayat dalam workshop wartawan ekonomi dan moneter tentang "Instrumen Moneter BI & Pasar Valuta Asing" di Hotel Grand Preanger, Bandung, Jumat (5/12/2008).

"Capital Inflow sudah mulai terjadi lagi, khususnya terlihat pada instrumen SUN (Surat Utang Negara) dan juga di pasar modal," ujarnya.

Dipaparkan Wiwiek, pada pasar modal, aliran dana asing yang mulai masuk saat ini sudah berjumlah kurang lebih US$ 500 juta, sementara di SUN sudah mencapai US$ 5 juta.

"Kondisi ini memperlihatkan bahwa perekonomian domestik kita masih membaik, sehingga investor asing mulai kembali. Tapi kita belum tahu ke depannya, karena mereka kan bisa keluar masuk kapan saja," pungkasnya.Wahyu Daniel - detikFinance
Foto: Reuters