28 Januari 2009

Tempe, di Indonesia Murah, di Jerman Mewah


Kamis, 29/01/2009 01:50 WIB
Laporan dari Jerman
Jakarta - Lain padang, lain belalang. Semua bisa terbalik kalau membandingkan negeri sendiri dan negeri orang. Tempe boleh murah di Indonesia. Tapi di Jerman, harganya semahal daging ayam.

Di kota Berlin, Jerman, yang sangat multikultur, mencari makanan Asia bukan perkara sulit. Misalnya saja di kawasan Wedding, yang merupakan salah satu kantung daerah imigran yang didominasi berbagai bangsa di Asia.

Toko-toko Turki dan Asia lainnya menjual berbagai bahan makanan sehari-hari yang serupa dengan yang biasa para imigran kenal di kampung halamannya. Ini obat kangen untuk mereka.

Toko Vinh Loi di Seestrasse, adalah toko yang tiap hari ramai kedatangan pembeli. Mereka kebanyakan orang Asia yang mencari cabai keriting, bayam, sampai kacang panjang. Selain itu banyak juga orang Jerman yang gemar berburu makanan Asia.

Tempe pun dijual di toko milik orang Vietnam ini. Namun jangan bayangkan harga tempe semurah di Indonesia. Satu tempe ukuran batu bata 400gr dibandrol 1,79 Euro atau setara Rp 28.319. Harga tempe di Jerman juga nyaris sama dengan sekilo paha ayam yang dibandrol 1,99 Euro.

Wuih, tentu saja beda jauh dengan harga tempe di Indonesia. Namun kalau sudah kangen, tetap dibeli juga.

“Habis mau bagaimana lagi, kangen mau masak kering tempe,” kata Fitriani (27) mahasiswi Indonesia di Berlin kepada detikcom, Rabu (28/1/2009).

Impor adalah salah satu faktor kenapa bahan makanan Asia harganya lebih mahal. Namun ternyata, tempe di Jerman tidak diimpor dari Indonesia. Jerman sudah membuat sendiri tempe mereka dengan nama yang sama: Tempe.

Tempe dibuat oleh perusahan lokal Jerman yaitu Natural Vegetarian Food b.v. Rupanya, hari ini bukan batik khas Indonesia saja yang sudah diproduksi oleh perusahaan tekstil lokal di Cina.
Fitraya Ramadhanny - detikNews

20 Blok Migas Ditawarkan Juni 2009


Kamis, 29/01/2009 09:12 WIB
Jakarta - Pemerintah akan kembali menawarkan sekitar 20 wilayah minyak dan gas bumi pada Juni 2009. Sebagian dari wilayah kerja yang akan ditawarkan itu berlokasi di laut dalam.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas A. Edy Hermantoro menjelaskan, wilayah kerja migas yang berlokasi di laut dalam tersebut sebagian besar di kawasan Timur Indonesia.

“Banyak investor tertarik untuk melakukan joint study di laut dalam. Potensi ini kita optimalkan,” katanya seperti dilansir situs Ditjen Migas yang dikutip detikFinance, Kamis (29/1/2009).

Wilayah kerja di laut dalam sebenarnya tidak hanya ditawarkan melalui tender reguler, tetapi juga penawaran langsung atau joint study. Berdasarkan data Ditjen Migas, selama tahun 2003-2008, joint study yang dilakukan di daerah frontier termasuk laut dalam mencapai 45%.

Penawaran 2008

Edy menambahkan, 31 wilayah kerja yang sudah ditawarkan pada putaran kedua 2008 mendapat respons yang cukup baik. Meski harga minyak sedang turun, investor masih tertarik mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Sebaliknya, keadaan ini dinilai sebagai kesempatan mengoptimalkan kegiatan migas karena biaya operasional seperti sewa dan impor alat juga ikut turun.

Sejumlah perusahaan besar dan berpengalaman seperti Total, Hess, Shell dan Inpex meminati wilayah kerja di Indonesia Timur, terutama yang berlokasi di laut dalam. Blok migas yang diminati itu ditawarkan melalui tender reguler.

Departemen ESDM cq Ditjen Migas juga menunda pemasukan dokumen penawaran langsung penawaran wilayah kerja migas Putaran II 2008. Pemasukan dokumen partisipasi yang semula dijadwalkan pada Kamis (29/1) pukul 09.00 sampai dengan 14.30 WIB, diubah menjadi Jumat (20/2) pukul 09.00 sampai dengan 14.30 WIB.

Penundaan dilakukan lantaran masih diperlukan waktu untuk membahas pajak penghasilan yang akan diterapkan pada kontrak kerja sama migas.

Terkait dengan wilayah kerja yang ditawarkan melalui penawaran langsung atau joint study, lanjut Edy, pemerintah menunda untuk mengumumkan pemenangnya karena masih menunggu kejelasan insentif fiskal yang akan diberikan pemerintah.

Pada putaran II 2008, pemerintah menawarkan 31 wilayah kerja yang terdiri 16 wilayah kerja melalui tender reguler dan 15 joint study. Wilayah kerja yang ditawarkan melalui mekanisme lelang adalah:


1. Andaman I, lepas pantai Sumatera Bagian Utara
2. Andaman II, lepas pantai Sumatera Bagian utara
3. Andaman III, lepas pantai Sumatera Bagian utara
4. West Glagah Kambuna, lepas pantai Sumatera Bagian Utara
5. South Bentu Segat, daratan Sumatera Bagian Tengah
6. Asem-asem, darata Kalimantan Bagian Selatan
7. SW Tanjung, Daratan Kalimantan Bagian selatan
8. South Bulungan, lepas pantai Kalimantan bagian Timur
9. North Surumana, Selat Makassar
10. Karaeng, lapas pantai Pulau Selayar Bagian Barat
11. Selayar, lepas pantai Pulau Selayar Bagian Timur
12. Kambuno, lepas pantai Pulau Selayar Bagian Timur
13. S.E Halmahera-SW Kofiau, lepas pantai Halmahera Bagian Selatan
14. East Bula, lepas pantai Seram
15. Aru, lepas pantai Papua Bagian Barat
16. West Papua IV, lepas pantai Papua Bagian Barat


Sementara 15 Wilayah kerja hasil joint study yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran langsung :


1. South Blok A, daratan dan lepas pantai Sumatera Bagian utara
2. East Pamai, daratan Sumatera Bagian Tengah
3. Penyu, perairan Natuna Barat
4. Sokang, perairan Natuna Timur
5. Senami-Bahar, daratan Sumatera Bagian Selatan
6. West Belida, daratan Sumatera Bagian Selatan
7. Terumbu, daratan dan lepas pantai Madura
8. South East Madura, daratan dan lepas pantai Jawa Timur
9. Pasir, daratan Kalimantan Bagian Timur
10. South Sesulu, lepas pantai Kalimantan Bagian Timur
11. Sermata, laut Arafura Bagian Barat
12. Kumawa, lepas pantai Papua Bagian Barat
13. Kofiau, lepas pantai Kepala Burung, Papua Bagian Barat
14. Cendrawasih, lepas pantai Teluk Cendrawasih
15. Northern Papua, daratan dan lepas pantai Utara

(lih/ir)

Starbucks Tutup 300 Kedai dan PHK 6.700 Karyawan


Kamis, 29/01/2009 11:07 WIB
Los Angeles - Bisnis Starbucks nampaknya makin pahit saja. Penjual kopi kelas kakap itu terpaksa menutup lebih dari 300 kedai kopinya dan memecat 6.700 pekerjanya.

Seperti dilansir Reuters, dari 300 kedai kopi yang akan ditutup itu, 200 kedai diantaranya berada di AS dan 100 kedai sisanya berlokasi di negara lain. Penutupan ini merupakan bagian dari target jangka panjang Starbucks yang akan menutup 600 kedai.

"Kami tidak akan membiarkan kedai-kedai yang berkinerja buruk berdampak ke bisnis utama kami," kata Chief Financial Officer Starbucks Corp Troy Alstead, Kamis (29/1/2009).

Terkait pengurangan karyawan, yang sudah pasti akan dilakukan dalam waktu dekat adalah PHK terhadap 6.000 karyawan dan 700 sisanya masih dikaji.

Starbucks beralasan, penutupan kedai dan pengurangan karyawan merupakan bagian dari rencana kenaikan pemangkasan biaya di 2009 yang sebelumnya hanya ditargetkan US$ 400 juta menjadi US$ 500 juta. Starbucks memang harus mengetatkan ikat pinggang lantaran penjualannya di AS merosot hingga 10%.

Analis RBC Capital Markets, Larry Miller menyatakan, setelah semua hal yang dilalui Starbucks, pemotongan biaya yang dilakukan Starbucks seharusnya memberikan tenaga untuk bangkit kembali.

"Kondisi berbisnis saat ini memang buruk tapi mereka juga melakukan banyak hal yang sudah benar. Seperti menurunkan target pertumbuhan dan penghematan biaya. Mereka menyiapkan diri mereka jika seandainya tingkat penjualan kembali membaik," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, saat ini Starbucks tidak sendiri karena banyak usaha lain yang tidak mendapat untung.

"Ini kenyataan yang pahit, tapi mereka membutuhkan ukuran bisnis yang tepat," tambahnya.

Dalam satu kuartal terakhir, penikmat kopi di AS rupanya mengurangi frekuensi kunjungan dan mengetatkan dananya yang dibelanjakan secara signifikan. Starbuck pun terkena getahnya, dan pendapatannya melorot hingga 6%.

Starbucks memang terus dirundung masalah sejak berani membuka kedai kopi terlalu banyak di AS. Akibatnya, Starbucks harus terpincang-pincang menghadapi resesi ekonomi yang membuat lebih dari 3 juta pekerja di AS kena pecat. Alih Istik Wahyuni - detikFinance
Foto: Reuters

21 Januari 2009

BI: Inflasi Turun Lebih Cepat dari Perkiraan


Kamis, 22/01/2009 13:13 WIB
Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan penurunan inflasi akan lebih cepat menuju ke target yang ditetapkan Bank Indonesia yakni 5-6 persen. Penurunan inflasi ini memberi ruang untuk penurunan suku bunga acuan BI (BI Rate).

Demikian diungkapkan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom usai rapat dengan Menko Perekonomian dan Menneg PPN/Kepala Bappenas di kantor menko perekonomian jalan Lapangan Banteng Jakarta, Kamis (22/1).

"Inflasi akan lebih rendah diperkirakan akan turun lebih cepat menuju 5-6% pada akhir tahun," ujarnya.

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan BI melanjutkan aksinya menurunkan BI rate, ia memberikan mengkonfirmasikan hal tersebut. "Mestinya begitu," imbuhnya.

Inflasi yang akan turun lebih cepat ke level yang ditargetkan BI ini tidak hanya dilihat oleh bank sentral. Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengatakan pada Januari kemungkinan besar akan deflasi. Pasalnya dampak putaran kedua dari penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan langsung terasa.

BPS sebelumnya mencatat deflasi sebesar 0,04% pada Desember. BPS juga sebelumnya memperkirakan deflasi pada Januari 2009 bakal lebih besar dari Desember, setelah adanya penurunan harga BBM per 15 Januari.

BPS memang mencatat, dampak langsung dari dari penurunan harga BBM adalah penurunan inflasi (deflasi) sebesar 0,57%. Menkeu berharap akan sering terjadi deflasi dengan penurunan harga BBM ini dan konsekuensinya adalah penurunan BI Rate kembali.
Wahyu Daniel - detikFinance
Miranda Goeltom (Foto: Alih/detikcom)

19 Januari 2009

Auto Rejection Bisa Normal Lagi Jika Nilai Transaksi Stabil


Senin, 19/01/2009 11:55 WIB
Jakarta - Sebelum krisis finansial global, Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan auto rejection dengan batas normal kisaran 30%. BEI mengaku bisa saja menerapkan auto rejection seperti sebelum krisis asalkan nilai transaksi harian stabil Rp 2,7 triliun.

Saat ini normalisasi batas penolakan pesanan otomatis (auto rejection) seperti sebelum krisis masih menunggu likuiditas atau rata-rata transaksi harian stabil yang stabil.

"Penerapan batas auto rejection kembali normal baru akan kita lakukan kalau rata-rata transaksi harian sudah mencapai Rp 2,7 triliun," ujar Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan Bursa Efek Indonesia, MS. Sembiring di Hotel Grand Hyatt, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (19/1/2009).

BEI baru saja mulai menerapkan batas auto rejection dengan parameter baru terhitung hari ini, Senin (19/1/2009). Sembiring belum dapat memberikan komentar lebih lanjut mengenai dampak penerapan batas baru tersebut.

BEI mmenerapkan 3 klasifikasi auto rejection simetris yakni 35% untuk harga saham Rp 50-200, 25% untuk harga saham Rp 200- 5.000 dan 20% untuk harga saham di atas Rp 5.000.

Auto rejection kali ini dinilai lebih luwes dari sebelumnya yang menerapkan auto rejection asimetris 10% untuk batas bawah dan 20% untuk batas atas.

"Belum (akan diganti seperti semula), kan baru hari pertama. Tapi akan kita pantau terus. Jika tidak memberi pengaruh pada meningkatnya likuiditas, akan kita review kembali," jelas Sembiring.

Sembiring mengatakan, pada pekan lalu rata-rata transaksi harian BEI sudah di atas Rp 2 triliun. Menurutnya, jika dengan penerapan batas baru auto rejection semakin menambah likuiditas harian, BEI akan mengkaji normalisasi batas auto rejection seperti semula.

"Kalau rata-rata transaksi harian sudah kembali di kisaran Rp 2,7 triliun, BEI akan mengkaji untuk mengembalikan batas auto rejection ke batas normalnya," ujar Sembiring.(dro/ir)Indro Bagus SU - detikFinance
(Foto: Indro-detikFinance)

13 Januari 2009

Premium Dihapus dari Daftar Subsidi APBN 2009




Selasa, 13/01/2009 14:37 WIB

Jakarta - Premium rupanya sudah dihapus dalam daftar BBM yang disubsidi pemerintah. Dalam APBN 2009, pemerintah hanya menghitung solar dan minyak tanah dalam subsidi BBM sebesar Rp 54 triliun.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu Anggito Abimanyu
ketika ditemui di kantor Menteri Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Selasa
(13/1/2009).

"Premium kan mengikuti harga pasar. Kalau premium itu kan sudah tidak subsidi
sekarang solar. Jadi di APBN hanya subsidi solar dan minyak tanah, premium sudah
dilepas subsidinya. Premium sudah dilepas pada harga sekarang. dia merupakan BBM
tanpa subsidi," tuturnya.

Karena itu, evaluasi harga BBM yang dilakukan tiap bulan hanya akan menghitung harga solar saja. Sementara harga premium akan dibiarkan mengikuti harga keekonomian.

"Premium seperti Pertamax cuma bedanya kalau Pertamax dilepas sama sekali, kalau
premium ada batas atas yaitu Rp 6.000 sesuai APBN," ujarnya.

Sementara itu mengenai mekanisme penghitungan selisih harga yang merugikan SPBU
jika terjadi penurunan harga, Anggito mengatakan Pertamina akan memberikan
kompensasi.

"Itu hitungannya antara pemerintah dan Pertamina. Pertamina bikin hitung-hitunganan sendiri dengan SPBU. Nanti Pertamina bilang ke pemerintah berapa kompensasi yang diperlukan, jadi biaya siapa. Apakah akan menambah subsidi atau mengurangi laba. Itu urusan Pertamina dan pemerintah," paparnya.

Selain itu, mengenai penurunan harga solar yang ditetapkan kemarin, Anggito
mengatakan penurunan tersebut termasuk stimulus kepada rumah tangga dan dunia
usaha.

"Penurunan harga solar juga diskon untuk TDL termasuk kebijakan memberikan
stimulus. Jadi dari sisi fiskal dia merupakan tambahan belanja, stimulus pada
perekonomian. Nanti ditambah Rp 12,5 triliun dan stimulus BBM dan listrik
ditambah stimulus baru untuk infrastruktur. Jadi stumulus ada tiga jenis, yaitu
satu untuk rumah tangga, dunia usaha, pengeluaran infrastruktur untuk lapangan
kerja," pungkasnya.Wahyu Daniel - detikFinance
Foto: lih/detikFinance

05 Januari 2009

Stimulus Rp 50 Triliun Diharap Tekan Pengangguran Jadi 7,9%


Selasa, 06/01/2009 07:25 WIB
Jakarta - Pemberian stimulus fiskal yang akan dikucurkan pemerintah senilai Rp 50 triliun pada 2009 diharapkan bisa menekan angka pengangguran menjadi 7,9%.

Hal ini dikatakan oleh Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta saat ditemui di kantor Menteri Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Senin malam (5/1/2008).

"Kita berusaha tingkat pertumbuhan ekonomi 5,5%, pengangguran 7,9%. Asumsinya setiap 1% itu menyerap 431 ribu orang. Ini bagaimana caranya dana tersedia stimulus perekonomian dan ekonomi domestik bisa bergerak," ujarnya.

Jadi menurut Paskah, tujuan utama stimulus ini adalah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di 2009 di tengah krisis global yang terjadi.

"Kalau tidak ada stimulus, pertumbuhan ekonomi 4,5% tingkat penganguran 9,3%," jelasnya.

Catatan angka pengangguran Indonesia sejak 2004 hingga 2008 adalah:

* Tahun 2004: 9,9 persen
* Tahun 2005: 11,2 persen
* Tahun 2006: 10,3 persen
* Tahun 2007: 9,1 persen
* Tahun 2008: 8,3 persen.


Sementara Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani menegaskan, dunia usaha sudah diajak berdialog dengan pemerintah terkait pemberian insentif fiskal untuk 31 sektor industri.

"Maka kalau ditanya Pak Sofjan Wanandi tidak merasa dikonsultasikan, Pak Fahmi (Menteri Perindustrian) mengatakan sudah presentasi kepada asosiasi dan anggota Kadin," ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan banyak juga pengusaha yang menyampaikan masukannya melalui pemerintah, baik kepada Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Departemen Pertanian atau bahkan Departemen Komunikasi dan Informasi.

"Kemudian dari sektoral itu, akan dilakukan komunikasi dan masukan, lalu kemudian akan dicek dengan statistik di Menko Perekonomian, Bappenas, Depperin, Depdag. Apakah memang sektor ini yang betul-betul membutuhkan dan menghadapi potensi revenue yang menurun karena sales-nya drop," katanya.

Dia mengatakan pemerintah juga akan memeriksa dulu dari sisi pajaknya.

"Apakah mereka selama ini pembayaran pajaknya bagus, sehingga sektor ini selama ini sehat dan bagus, sehingga patut mendapatkan stimulus dan dapat ditolong pada saat tiba-tiba market-nya drop," ujarnya.Wahyu Daniel - detikFinance
Foto: dok detikcom