
Minggu, 14/12/2008 19:06 WIB
Jakarta - Penurunan harga premium menjadi Rp 5.000 per liter dan solar menjadi Rp 4.800 per liter diharapkan bisa menekan inflasi sebesar 0,3% hingga 0,5%.
Demikian disampaikan Menko Perekonomian sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers usai rapat koordinasi terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Minggu (14/12/2008).
"Untuk inflasi kita perkirakan penurunan 0,3-0,5% yang dikontribusikan dari penurunan harga BBM ini," katanya.
Dengan adanya penurunan harga ini, pemerintah berharap masyarakat dan dunia usaha bisa terbantu. Daya beli masyarakat bisa meningkat, dunia usaha juga berkurang bebannya dalam meghadapi krisis ekonomi global.
"Diharapkan dengan penurunan ini mampu membantu masyarakat dan dunia usaha. Daya beli masyarakat dapat meningkat seiring penurunan harga BBM ini, kita juga mengharapkan untuk kurangi dampak krisis global," katanya.
Ia menegaskan, pemerintah akan kembali mereview harga BBM sesuai dengan perubahan harga minyak mentah dan BBM dunia. Jika harga minyak dunia turun, maka harga BBM akan kembali turun. Tapi jika harga minyak naik, maka penyesuaian harga BBM tidak akan melebihi harga awal sebelum diturunkan pertama kali.
"Jika nanti harga BBM (dunia) akan naik, akan kita jaga kenaikan tidak melebihi harga pada awal sebelum penurunan pertama. Yaotu premium Rp 6.000 dan solar Rp 5.500. Demikian pula jika harga minyak duania tetap rendah, kita terus review harganya tiap bulan," katanya.Anwar Khumaini - detikFinance
Foto: dok Depkeu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar