08 Desember 2008

Investor Percantik Portofolio Saham



Selasa, 09/12/2008 07:35 WIB
Jakarta - Setelah melalui masa-masa sepi di pekan lalu karena tipisnya perdagangan, investor saham mulai bersiap mengoleksi saham-saham pilihan menjelang tutup tahun 2008. Investasi saham akan dipercantik yang dicerminkan dengan naiknya harga.

Menjelang akhir tahun, investor biasanya melakukan aksi window dressing yakni mempercantik portofolio sahamnya. Saham-saham unggulan akan mulai dikejar terutama yang memiliki fundamental dan kinerja baik.

Alhasil, pada perdagangan saham Selasa (9/12/2008) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menuju teritori positif terlebih bursa saham regional juga menguat yang bisa menjadi pendorongnya.

Indeks Jepang pada Selasa pagi ini dibuka menguat 0,44% atau 36,64 poin menjadi 8.365,69, KOSPI naik 1% atau 11,04 poin menjadi 1.116,09 dan Australia naik 0,3% atau 10,2 poin menjadi 3.641,8.

Penguatan bursa regional terdorong oleh kenaikan saham di Wall Street pada awal pekan ini karena optimisme atas rencana investasi infrastruktur besar-besaran yang diluncurkan presiden terpilih Barack Obama.

Saham-saham di Wall Street juga bergerak positif berkat perkembangan rencana pemberian bailout untuk sektor otomotif, sehingga bisa mencegah kebangkrutan sektor tersebut. Ini adalah kenaikan harga saham terbaik selama 2 hari berturut-turut, setelah bursa Wall Street terpuruk ke level terendahnya pada 21 November lalu.

Di perdagangan Jumat akhir pekan lalu, saham-saham juga telah menguat tajam, setelah munculnya harapan bahwa yang terburuk dari krisis akan segera berakhir. Kenaikan itu ternyata berlanjut hingga awal pekan ini.

Pada perdagangan Senin (8/12/2008), indeks Dow Jones menguat 298,76 poin (3,46%) ke level 8.934,18. Indeks Standard & Poor's 500 naik 33,63 poin (3,84%) ke level 909,70 dan Nasdaq menguat 62,43 poin (4,14%) ke level 1.571,74.

Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.

eTrading Securities

Bursa Indonesia pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup terkoreksi tipis terkait aksi profit taking yang dilakukan investor untuk menghindari volatilitas ketika bursa Indonesia libur panjang. Indeks ditutup terkoreksi tipis 0,2% ke level 1.202 setelah selama 2 hari berturut-turut menguat. Pada akhir pekan kemarin, Bank Sentral Eropa kembali memangkas suku bunga sebesar 75 bps ke level 2,5% seturut langkah beberapa bank sentral lainnya di dunia untuk menstimulus likuiditas dan menahan laju perlambatan ekonomi.

Bursa US sendiri telah menguat 2 kali berturut-turut selama bursa Indonesia libur. Bursa US pada Jumat dan Senin ini menguat lebih dari 560 poin setelah pada Jumat, kongres US menyetujui proposal bail-out senilai US$15 miliar bagi 3 perusahaan otomotif terbesar US dan pada Senin malam terkait testimoni Barack Obama yang menyatakan akan menaikkan infrastructure spending untuk mengangkat perekonomian dan menyerap tenaga kerja secara massal. Malam tadi, Dow ditutup +3,4%, Nasdaq +4,1% dan S&P500 +3,8%. Harga minyak dunia pada akhir pekan lalu sempat menyentuh level terendah dalam 4 tahun terakhir di level us$40,8 sebelum akhirnya rebound ke level US$43,7 setelah OPEC menyatakan akan kembali memotong kuota produksinya pada pertemuan akhir bulan ini. Bursa Regional sendiri pada awal pekan kemarin mayoritas ditutup menguat memfaktorkan kenaikan pada bursa US dan disetujuinya proposal Bail-out bagi sektor otomotif US. Sementara pagi ini, Bursa Regional kembali dibuka menguat Nikkei +1,4%, STI +4,1%, SSEC +3,5%.

Bursa Indonesia sendiri diperkirakan akan bergerak menguat pada awal pekan ini untuk memfaktorkan penguatan bursa US dan Asia selama libur panjang kemarin. Sentimen positif yang beredar selama bursa Indonesia libur kemarin diperkirakan akan mampu membawa indeks menguat cukup signifikan. Sektor banking, Telco's dan Property diperkirakan akan menjadi penggerak indeks seiring sentimen buruk yang akan menimpa
sektor mining dengan merosotnya harga minyak dan komoditas lainnya. Rentang pergerakan indeks hari ini akan berkisar pada level 1190 - 1240.(ir/ir)Irna Gustia - detikFinance
(Foto: Indro-detikfinance)

Tidak ada komentar: