02 Agustus 2009

IEI : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,3% di 2009

IEI : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,3% di 2009

The Indonesia Economic Intelligence (IEI) memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sebesar 4,3% di 2009. Iklim perekonomian nasional terus menunjukan perbaikan dan diproyeksikan sampai dengan akhir tahun 2009 perekonomian Indonesia akan terus tumbuh secara sustainable.

"Pertumbuhan ekonomi di prediksikan akan tumbuh positif mencapai 4,3 persen di akhir tahun 2009," ujar ekonom IEI, Sri Yani Kusumastuti dalam Monthly Economic Review Forum IEI di Kantor IEI, Jakarta, Minggu (02/08/2009).

Menurutnya, proyeksi tersebut dapat diraih mengingat pada semester II-2009, ekonomi global maupun domestik sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Hal itu, lanjutnya, terlihat dari beberapa indikator-indikator makro ekonomi dan pasar saham yang kian membaik maka awal semester II-2009. Dan di semester II-2009 ini merupakan saat yang tepat untuk pelaku pasar dalam berekspansi.

"Semester II-2009, ekonomi Indonesia dan global terus menunjukan perbaikan. Volume perdagangan juga terus meningkat selain itu terlihat dari beberapa indikator lain yang memberikan sinyal positif bagi kondisi perekonomian kita," ujarnya.

Ia mengatakan, ada beberapa indikator yang menunjukkan perbaikan perekonomian di Indonesia. "Nilai tukar rupiah yang terus menguat dan stabil bergerak di kisaran Rp 10.000 sampai Rp 10.500 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 2000 sampai 31 Juli 2009," papar Sri Yani.

Selain itu Sri Yani mengatakan, Inflasi yang pada bulan Juni 2009 yang hanya mencapai 3,65 persen juga menunjukkan suatu keadaan dimana perekonomian Indonesia kian pulih dan bergerak tumbuh stabil.

"Semester kedua tahun 2009 merupakan saat yang tepat bagi para pelaku pasar untuk berekspansi, khususnya bagi perbankan yang harus mulai menggerakan perekonomian lewat pemberian kredit di sektor riil," papar Sri Yani.

Karena menurut Sri Yani, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) juga masih akan berpeluang untuk turun. "Dengan ini, sektor riil yang merupakan roda penggerak dari jalannya pertumbuhan ekonomi akan dapat terus mendorong perubahan ke arah yang positif," tuturnya. Herdaru Purnomo - Detik Finance.

Tidak ada komentar: