25 Agustus 2009

Wall Street Menguat Berkat Hadirnya Lagi Bernanke


Konfirmasi mengenai pengangkatan Ben Bernanke untuk menjabat lagi sebagai Gubernur Bank Sentral AS menambah optimisme pasar. Ditambah data kepercayaan konsumen yang membaik, Wall Street pun terhembus ke positif.

Perdagangan diawali dengan penguatan setelah Conference Board melaporkan Indeks Kepercayaan Konsuman AS rebound menjadi 54,1 poin pada Agustus. Angka ini diatas estimasi analis, sekaligus menghapuskan penurunan indeks kepercayaan konsumen dalam 2 bulan terakhir.

"Ramuan yang terlupakan adalah pemulihan belanja konsumen. Pasar kini sangat berharap bahwa data kepercayaan konsumen yang kuat bisa membawa angka belanja konsumen yang lebih baik," ujar Keith Springer, president Capital Financial Advisory Services seperti dikutip dari Reuters, Rabu (26/8/2009).

Pada perdagangan Selasa (25/8/2009), indeks Dow Jones ditutup menguat 30,01 poin (0,32%) ke level 9.539,29. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 2,43 poin (0,24%) ke level 1.028,00 dan Nasdaq juga menguat 6,25 poin (0,31%) ke level 2.024,23.

Ketiga indeks ditutup berada di titik tertingginya selama tahun 2009, meski masih kalah dibandingkan saat tengah perdagangan setelah keluarnya data kepercayaan konsumen itu. Namun mengulangi apa yang terjadi pada perdagangan Senin, rally menyusut menjelang penutupan perdagangan.

Investor menyambut baik keputusan Presiden Barack Obama yang menunjuk kembali Ben Bernanke sebagai Gubernur The Fed.

"Bernanke telah mengambil kebijakan yang tepat dan dengan penunjukannya ini, pasar merasa terjamin lagi bahwa dia akan melanjutkan kebijakannya pada waktu yagn tepat. Baik untuk diketahui bahwa seseorang yang lain tidak datang dan mengubah segalanya," ujar Kim Caughey, analis dari Fort Pitt Capital Group.

Perdagangan masih sangat tipis, di New York Stock Exchange hanya 1,14 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi juga hanya 1,95 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebanyak 2,28 miliar.

Minyak Sempat Sentuh

Sementara harga minyak mentah dunia yang sempat menembus US$ 75 per barel akhirnya surut.

Kontrak utama minyak light sweet pengiriman Oktober sempat menembus US$ 75 per barel sebelum akhirnya menyusut 2,32 dolar ke level US$ 72,-5 per barel.

Sementara minyak Brent juga turun 2,44 dolar menjadi US$ 71,82 per barel. Nurul Qomariah , detikfinance.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

wah, pak hariyono..
di web http://vibiznews.com juga pernah mengulas tentanng bernanke tetapi agak sedikit berbeda memang. mungkin jika bapak berkenan,bisa jalan-jalan dan mengunjungi web tersebut.
terimakasih dan salam kenal ya pak..