19 Februari 2009

Dow Jones Terendah dalam 6 Tahun


Jumat, 20/02/2009 06:50 WIB
Jakarta - Indeks Dow Jones industrial average ditutup ke level terendahnya dalam 6 tahun terakhir. Salah satu pemicunya adalah kabar tentang nasionalisasi atas bank-bank bermasalah di AS.

Pada perdagangan Kamis (19/2/2009), indeks Dow Jones ditutup kembali turun 89,68 poin (1,19%) ke level 7.465,95, setelah sempat menyentuh 7.447,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 9,48 poin (1,20%) ke level 778,94 dan Nasdaq turun 25,15 poin (1,71%) ke level 1.442,82.

Saham-saham perbankan terjatuh hingga level terendahnya dalam 17 tahun terakhir oleh kabar nasionalisasi bank. Investor juga khawatir tentang rencana pemerintah untuk mengambil aset-aset bermasalah dari perbankan. Indeks KBW perbankan turun ke level terendah sejak 1992, dipicu oleh anjloknya saham Bank of America sebesar 14%. Demikian pula Citigroup yang turun hingga 13,8%.

"Terlihat sebuah 'kepulan asap di udara' bahwa kita semakin dekat dengan nasionalisasi bank, yang secara efektif bisa memusnahkan para pemegang saham," ujar Paul Nolte, direktur investasi Hinsdale Associates seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/2/2009).

Salah satu saham penggerak adalah General Electric yang sahamnya juga turun hingga 4% atau di bawah 10% untuk pertama kalinya sejak tahun 1995.

Sementara Nasdaq juga terpukul oleh kabar mengecewakan dari Hewlett-Packard yang sahamnya turun hingga 8%. HP memperingatkan bahwa kondisi pasar yang lemah kemungkinan masih akan berlangsung.

Namun analis menyatakan bahwa meski menyentuh level terendah, namun belum terjadi aksi jual cepat seperti pada Oktober dan November lalu, sementara volume juga sangat tipis yang mengindikasikan kurangnya keyakinan.

"Tidak ada kepanikan seperti yang terjadi pada November lalu," imbuh Nolte.

Perdagangan memang cukup moderat, di New York Stock Exchange mencapai 1,49 miliar atau sama dengan rata-rata tahun lalu. Di Nasdaq, transaksi mencapai 2,04 miliar atau di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 2,28 miliar.

Harga Minyak Membaik

Sementara itu, harga minyak mentah dunia mulai membaik setelah data cadangan minyak mentah AS cukup mengejutkan. Departemen Energi AS merilis cadangan minyak mentah AS justru turun 200.000 barel, setelah beberapa pekan sebelumnya menunjukkan peningkatan sehingga membuat harga minyak terus terpuruk.

Kontrak berjangka utama New York untuk minyak jenis light sweet pengiriman Maret naik tajam 4,86 dolar menjadi US$ 39,48 per barel. Sementara minyak jenis Brent pengiriman April naik 2,44 dolar menjadi US$ 41,99 per barel.
Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters

Tidak ada komentar: