16 Mei 2009

Review Sepekan: Bakrie sang Penentu

Sabtu, 16/05/2009 10:30 WIB


Jakarta - Arah perdagangan saham pada pekan ini sangat ditentukan oleh gerak saham-saham Grup Bakrie. Mereka menguat, IHSG melonjak. Grup Bakrie merosot, IHSG terseret.

Hal ini terjadi karena memang kapitalisasi saham-saham kelompok grup Bakrie sangat besar. Saham-saham grup Bakrie dalam beberapa pekan terakhir kembali menjadi perburuan seiring dengan harapan pulihnya pasar saham.

Kondisi bursa regional yang masih naik turun dengan arah yang belum jelas membuat investor tidak lagi menjadikannya sebagai sentimen utama penentu pergerakan IHSG. Investor kini sudah mulai fokus pada fundamental emiten.

Di akhir pekan, IHSG terpangkas cukup besar seiring profit taking besar-besaran dari saham grup Bakrie. Aksi jual yang cukup besar bahkan sempat membuat order saham Bakrie & Brothers sempat susah masuk ke sistem JATS Next-G.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan ini adalah:

  • Pada perdagangan Senin (11/5/2009) IHSG turun 31,791 poin (1,71%) menjadi 1.830,741.
  • Pada perdagangan Selasa (12/5/2009), IHSG menguat 11,281 (0,62%) ke level 1842,022.
  • Pada perdagangan Rabu (13/5/2009), IHSG ditutup menguat 9,310 (0,51%) ke level 1851,332.
  • Pada perdagangan Kamis (14/5/2009) IHSG terjungkal 66,329 poin (3,58%) menjadi 1.785,003.
  • Pada perdagangan Jumat (15/5/2009) IHSG terpangkas 34,089 poin (1,91%) menjadi 1.750,914.

Berikut review IHSG oleh Panin Sekuritas:

Tekanan jual pada saham Grup Bakrie serta panasnya kondisi politik tanah air menjelang pendaftaran capres-cawapres menyebabkan indeks anjlok -1,91% ditutup pada 1.750,91. Kondisi bursa regional yang tengah menguat serta pengumuman PDB Indonesia (4,4%) yang diatas perkiraan ekonom, tidak mampu menyelamatkan indeks dari zona negatif.

Sepanjang pekan lalu IHSG bergerak melemah -5,99% dari pembukaan 1.862,53 hingga penutupan pada hari Jumat di 1.750,91. Profit taking dilakukan pemodal setelah indeks bergerak menguat dalam 2 pekan berturut-turut. Dari faktor eksternal, meningkatnya initial jobless claim dan melemahnya penjualan ritel juga menyebabkan pergerakan pasar saham global bergerak cenderung melemah pekan lalu. Nurul Qomariah, Detik Finance

Tidak ada komentar: