21 Januari 2009

BI: Inflasi Turun Lebih Cepat dari Perkiraan


Kamis, 22/01/2009 13:13 WIB
Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan penurunan inflasi akan lebih cepat menuju ke target yang ditetapkan Bank Indonesia yakni 5-6 persen. Penurunan inflasi ini memberi ruang untuk penurunan suku bunga acuan BI (BI Rate).

Demikian diungkapkan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom usai rapat dengan Menko Perekonomian dan Menneg PPN/Kepala Bappenas di kantor menko perekonomian jalan Lapangan Banteng Jakarta, Kamis (22/1).

"Inflasi akan lebih rendah diperkirakan akan turun lebih cepat menuju 5-6% pada akhir tahun," ujarnya.

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan BI melanjutkan aksinya menurunkan BI rate, ia memberikan mengkonfirmasikan hal tersebut. "Mestinya begitu," imbuhnya.

Inflasi yang akan turun lebih cepat ke level yang ditargetkan BI ini tidak hanya dilihat oleh bank sentral. Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengatakan pada Januari kemungkinan besar akan deflasi. Pasalnya dampak putaran kedua dari penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan langsung terasa.

BPS sebelumnya mencatat deflasi sebesar 0,04% pada Desember. BPS juga sebelumnya memperkirakan deflasi pada Januari 2009 bakal lebih besar dari Desember, setelah adanya penurunan harga BBM per 15 Januari.

BPS memang mencatat, dampak langsung dari dari penurunan harga BBM adalah penurunan inflasi (deflasi) sebesar 0,57%. Menkeu berharap akan sering terjadi deflasi dengan penurunan harga BBM ini dan konsekuensinya adalah penurunan BI Rate kembali.
Wahyu Daniel - detikFinance
Miranda Goeltom (Foto: Alih/detikcom)

Tidak ada komentar: