05 Januari 2009

Stimulus Rp 50 Triliun Diharap Tekan Pengangguran Jadi 7,9%


Selasa, 06/01/2009 07:25 WIB
Jakarta - Pemberian stimulus fiskal yang akan dikucurkan pemerintah senilai Rp 50 triliun pada 2009 diharapkan bisa menekan angka pengangguran menjadi 7,9%.

Hal ini dikatakan oleh Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta saat ditemui di kantor Menteri Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Senin malam (5/1/2008).

"Kita berusaha tingkat pertumbuhan ekonomi 5,5%, pengangguran 7,9%. Asumsinya setiap 1% itu menyerap 431 ribu orang. Ini bagaimana caranya dana tersedia stimulus perekonomian dan ekonomi domestik bisa bergerak," ujarnya.

Jadi menurut Paskah, tujuan utama stimulus ini adalah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di 2009 di tengah krisis global yang terjadi.

"Kalau tidak ada stimulus, pertumbuhan ekonomi 4,5% tingkat penganguran 9,3%," jelasnya.

Catatan angka pengangguran Indonesia sejak 2004 hingga 2008 adalah:

* Tahun 2004: 9,9 persen
* Tahun 2005: 11,2 persen
* Tahun 2006: 10,3 persen
* Tahun 2007: 9,1 persen
* Tahun 2008: 8,3 persen.


Sementara Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani menegaskan, dunia usaha sudah diajak berdialog dengan pemerintah terkait pemberian insentif fiskal untuk 31 sektor industri.

"Maka kalau ditanya Pak Sofjan Wanandi tidak merasa dikonsultasikan, Pak Fahmi (Menteri Perindustrian) mengatakan sudah presentasi kepada asosiasi dan anggota Kadin," ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan banyak juga pengusaha yang menyampaikan masukannya melalui pemerintah, baik kepada Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Departemen Pertanian atau bahkan Departemen Komunikasi dan Informasi.

"Kemudian dari sektoral itu, akan dilakukan komunikasi dan masukan, lalu kemudian akan dicek dengan statistik di Menko Perekonomian, Bappenas, Depperin, Depdag. Apakah memang sektor ini yang betul-betul membutuhkan dan menghadapi potensi revenue yang menurun karena sales-nya drop," katanya.

Dia mengatakan pemerintah juga akan memeriksa dulu dari sisi pajaknya.

"Apakah mereka selama ini pembayaran pajaknya bagus, sehingga sektor ini selama ini sehat dan bagus, sehingga patut mendapatkan stimulus dan dapat ditolong pada saat tiba-tiba market-nya drop," ujarnya.Wahyu Daniel - detikFinance
Foto: dok detikcom

Tidak ada komentar: