20 November 2008

Dow Jones Tumbang 444 Poin, S&P Terendah dalam 13 Tahun


Jumat, 21/11/2008 06:55 WIB
New-York - Bursa saham di Wall Street dilanda kepanikan. Indeks sahamnya kembali terjungkal, karena kekhawatiran dampak resesi ekonomi lebih jauh.

Pada perdagangan Kamis (20/11/2008), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup merosot hingga 444,99 poin (5,56%) ke level 7.552,29.

Indeks Standard & Poor's 500 anjlok hinga 54,14 poin (6,71%) ke level 752,44, Nasdaq anjlok hingga 70,30 poin (5,07%) ke level 1.316,12.

Indeks S&P kini berada di level terendah sejak 13 tahun terakhir. S&P tercatat sudah anjlok hingga 52% sejak menembus rekor tertingginya pada Oktober 2007. Namun rekor penurunan tertinggi masih terjadi pada kurun waktu 1930-1932 saat S&P anjlok hingga 33%.

"Orang-orang sedang mencari setitik cahaya dari akhir terowongan, dan mereka tidak menemukannya," ujar Giri Cherukuri, head of trader OakBrook Investment LLC seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/11/2008).

Harga minyak mentah yang sempat menembus di bawah US$ 50 per barel membuat harga saham-saham energi merosot. Saham Chevron merosot hingga 8,8%.

Saham-saham sektor finansial masih terus tertekan. Saham Citigroup yang dalam praperdagangan sempat naik karena kabar adanya suntikan dana dari pangeran Alwaleed akhirnya tumbang.

Saham Citigroup tumbang lagi 26,4% ke level US$ 4,71, JPMorgan Chase & Co anjlok 17,9% menjadi US$ 23,38.

Sentimen negatif lainnya adalah belum jelasnya prospek bailout bagi industri otomotif AS. Para pemimpin kongres dari Demokrat mengingatkan bahwa UU penyelamatan sektor otomotif tidak akan diloloskan kecuali disertai dengan suatu rencana yang menegaskan bahwa industri ini akan kembali mendapatkan laba.

Namun saham-saham otomotif berhasil menguat di akhir sesi, setelah sempat menembus titik terendahnya. General Motors berhasil naik 3,2% setelah mencapai titik terendah dalam 70 tahun terakhir, Ford naik 10,3%.

Dan sesaat sebelum penutupan, kenaikan harga saham Dell Inc hingga 6,3% memberi sedikit pencerahan. Dell melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan karena pemangkasan sejumlah biaya.

Berita positif lainnya adalah dua perusahaan pembiayaan rumah, Fannie Mae dan Freddie Mac yang mengumumkan akan menunda penyitaan rumah hingga awal 2009.

Perdagangan saham cukup ramai dengan 2,23 miliar lembar saham ditransaksikan, sementara di Nasdaq transaksi mencapei 3,15 miliar lembar.(qom/qom)Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters

Tidak ada komentar: