13 Oktober 2008

Indeks Dow Jones Cetak Rebound Terbesar dalam 75 Tahun


Selasa, 14/10/2008 06:39 WIB
New-York - Upaya penyelamatan massal krisis finansial memunculkan harapan baru bahwa krisis akan segera tertangani. Wall Street menguat, bahkan indeks Dow Jones mencetak rebound terbesar dalam 75 tahun terakhir.

Saham-saham di bursa AS itu mencatat reboung lebih dari 11 persen dalam sebuah rally cepat, terutama dalam setengah jam terakhir. Investor terpacu lagi untuk mengumpulkan saham setelah sejumlah negara didunia mengumumkan rencana penyelamatan finansial massal yang bernilai ratusan miliar dolar AS.

Pada perdagangan Senin (13/10/2008), indeks Dow Jones ditutup menguat tajam hingga 936,42 poin (11,08%) ke level 9.387,61, sekaligus memecahkan kemelorotan tajam dalam 8 hari terakhir perdagangan.

Ini adalah kenaikan terbesar dari Dow Jones sejak tahun 1933, seusai hari buruk 'Great Depression'.

Indeks teknologi Nasdaq juga menguat hingga 194,74 poin (11,81%) ke level 1.844,25 dan Standard & Poor's 500 menguat 104,11 poin (11,58%) ke level 1.003,35. Kenaikan S&P merupakan yang terbesar sejak 69 tahun terakhir.

Wall Street sudah menunjukkan tanda-tanda penguatan sejak awal, mengikuti penguatan yang sudah dicetak bursa Asia, Eropa dan bursa dunia lainnya. Investor kini sudah mulai lega bahwa para pemimpin dunia siap untuk menyelamatkan institusi finansialnya.

"Pesan utama dari pertemuan pekan lalu adalah pemerintah di seluruh dunia sepertinya menghadapi peliknya krisis finansial sekarang dan selanjutnya mengambil langkah ekstrim untuk memperbaiki berbagai hal," kata Patrick 'Hare, analis dari Briefing.com seperti dikutip dari AFP, Selasa (14/10/2008).

"Untuk sekarang, segala sesuatunya bergerak ke arah yang benar, baik pasar kredit maupun pasar saham bergerak maju," tambahnya.

Saham-saham di bursa lain pada awal perdagangan hari ini langsung ikut menguat. Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia menguat 242,4 poin ke level 4.423,1. Demikian pula NZX-50 di Bursa Selandia Baru naik 190,71 poin ke level 2.973,10.(qom/qom)Nurul Qomariyah - detikFinance

Tidak ada komentar: