15 Oktober 2008

Ubah Air Jadi Gas, Eddy Rahasiakan Zat Kimia Campuran Air


Rabu, 15/10/2008 12:25 WIB
Jakarta - Eddy Suprianto (57), warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan membuat alat yang bisa mengubah air menjadi bahan bakar gas. Kunci energi yang ditimbulkan ada pada cairan kimia yang dicampurkan.

"Dalam 1 liter air yang telah saya kasih zat kimia dapat mengeluarkan 1.860 liter gas," ujar Eddy saat ditanya detikcom bagaimana energi bisa dihasilkan.

Eddy yang menjelaskan di rumahnya Jl Zeni III No 5, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, juga enggan mengatakan zat kimia apa yang dicampurkan ke dalam air.

"Masih saya rahasiakan," jawab dia.

Pada prinsipnya, kompor buatan Eddy menggunakan elektrolisa untuk mengubah air menjadi BBG, seperti yang digunakan pada aki mobil. Teknis pemakaiannya, kompor disambungkan ke aliran listrik.
'Dalam kompor prototipe, saya menggunakan tenaga 500 watt. Ini berfungsi sebagai energi pembangkit kompor," paparnya.
Lalu, energi listrik ini masuk ke dalam sel-sel kompor seperti dengan proses kerja seperti aki. Kompor yang telah menyala ini juga terdapat dua tabung air. Ketika kompor menyala, akan otomatis memproses air yang sudah diberi zat kimia.

"Untuk menyeimbangkannya, saya bikin satu tabung lagi berupa blubber. Tabung ini berisi air," jelasnya.
Kemudian,imbuh Eddy, secara otomatis akan keluar gas dari kompor yang disalurkan lewat selang bening. Lalu pada ujung selang, disambungkan dengan sumbu besi sehingga bisa dinyalakan menjadi api.
Bagaimana dalaman kompor? "Masih saya rahasiakan," jawab Eddy lagi-lagi menjawab pertanyaan kunci tentang alat buatannya.
Kualitas apinya, imbuh dia, tak kalah dengan api yang dihasilkan kompor Liquid Petroleum Gas (LPG).
"Warnanya sangat biru. Lebih biru daripada api dari LPG. Kualitas panas juga lebih panas dibandingkan gas LPG. Residu berupa embun air yang tercampur bersama api," jelas dia.
Untuk 1 liter air, kompor made in Eddy ini bisa membuat api menyala selama 31 jam dengan harga Rp 9.300 per liter. Untuk elemen kompornya saja, Eddy merogoh Rp 600 ribu, belum termasuk tenaga.(nwk/iy)Andi Saputra - detikNews
Kompor buatan Eddy Suprianto

Tidak ada komentar: