08 Oktober 2008

Transaksi Saham BEI Masih Dihentikan Hingga Kamis


Kamis, 09/10/2008 00:52 WIB
Jakarta - Perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap ditiadakan hingga Kamis (9/10/2008) ini. Transaksi kemungkinan baru akan dibuka hari Jumat, 10 Oktober 2008.

Demikian disampaikan Menneg BUMN yang juga Menkeu ad interim Sofyan Djalil usai rapat terbatas di kantor presiden, Jakarta, Kamis (9/10/2008) dini hari.

"Sampai kapan tutup, kita akan terus melihat situasi dalam satu atau dua tiga hari. Yang pasti, besok tidak buka, tapi mungkin Jumat buka. Tapi kita akan lihat sampai kita dapat laporan yang bagus tetang situasi itu," jelasnya.
Seperti diketahui, BEI akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham pada hari ini pukul 11.08 waktu JATS, setelah IHSG anjlok hingga 10,38%.
Ketika perdagangan saham ditutup pukul 11.08 JATS, Rabu (8/10/2008) IHSG merosot tajam hingga 168,052 poin atau 10,38 persen ke posisi 1.451,669. Posisi IHSG ini merupakan terendah sejak September 2006.

"Penutupan pasar ini untuk mencegah kejatuhan saham lebih lanjut dan menenangkan pelaku pasar," kata Direktur Perdagangan BEI MS Sembiring, Rabu (8/10/2008).

Sofyan menilai, penghentian sementara transaksi saham ini sudah sesuai prosedur. "Dan ditambah lagi BEI sedang lakukan investigasi atas perdagangan yang diduga nyimpang. Jadi
selama tutup ini dilakukan kajian-kajian," jelas Sofyan.

Mengenai perintah presiden agar BUMN_BUMN melakukan pembelian kembali saham atau buy back, menurut Sofyan hanya akan dilakukan oleh BUMN yang memiliki banyak dana dan memiliki pasar bagus, namun harga sahamnya anjlok karena kondisi yang tidak mendukung.
"Maka (BUMN) diminta untuk beli kembali sesuai kemampuan financial mereka," jelas Sofyan.

Selain itu, lanjut Sofyan, BUMN-BUMN besar juga diminta untuk berkoordinasi dalam pemenuhan kebutuhan valasnya agar tidak memperparah situasi.

"Supaya BUMN nggak spekulasi di valas. BUMN yang butuh dolar agar koordinasi dengan BI, mengajukan kebutuhan valas ke BI lalu sampaikan ke Menneg BUMN. Tujuannya agar dalam situasi demikian BUMN tidak perparah situasi," urainya.

Selain itu, BUMN yang punya banyak dolar AS diluar negeri juga diminta menarik dananya untuk kemudian disimpan di bank lokal agar tidak digunakan untuk spekulasi.
"Presiden mendengar langsung dari BUMN dan memberi instruksi ke BUMN besar agar tidak mengambil langkah yang memperparah situasi," pungkasnya.

(qom/qom)Luhur Hertanto - detikFinance
foto: dok detikcom)

Tidak ada komentar: