15 Oktober 2008

Minyak Anjlok Tajam Lagi


Kamis, 16/10/2008 07:06 WIB
New-York - Harga minyak mintah dunia kembali anjlok tajam. Minyak Brent bahkan untuk pertama kalinya kembali melorot di bawah US$ 70 per barel, dipicu oleh kekhawatiran resesi ekonomi.

Pada perdagangan Rabu (15/10/2008) kontrak utama New York untuk minyak jenis light pengiriman November melorot 4,09 dolar ke level US$ 74,54 per barel. Kontrak ini sempat melorot tajam hingga 74,32 per barel, atau berarti turun hingga 50% dari puncak harga tertinggi di US$ 147 per barel yang dicetak pada pertengahan Juli lalu.

Sementara minyak jenis Brent sempat melorot hingga US$ 69,97 per barel, sebelum akhirnya ditutup turun 3,73 dolar ke level US$ 70,80 per barel. Ini adalah level terendah sejak Agustus 2007.

"Pasar saham terperangkap dalam 4 tsunami: resesi global, pengetatan kredit, meningkatnya kapasitas kilang dan meningkatnya suplai minyak non OPEC. Semua hal itu akan menekan permintaan minyak dari OPEC," jelas Lawrence Eagles, analis dari JPMorgan dalam laporannya seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/10/2008).

OPEC telah memangkas pertumbuhan permintaan tahun ini dan mencukur proyeksi tahun 2009, dengan alasan menurunnya permintaan di AS yang merupakan negara konsumen terbesar.

Kemelorotan harga minyak terjadi seiring jatuhnya saham-saham di Wall Street setelah keluarnya data penjualan ritel yang memicu kekhawatiran bahwa resesi semakin nyata. Kemarin indeks Dow Jones kembali mencetak rekor terbesar dalam sejarahnya lagi.

Kejatuhan ekonomi AS sangat berperan penting bagi permintaan minyak dunia. Apalagi kemerosotan perekonomian AS bisa menular ke berbagai ekonomi negara berkembang lainnya,

"Kejatuhan kontrak harga minyak merefleksikan pergerakan di pasar saham yang mencerminkan kekhawatiran tentang resesi yang akan memangkas permintaan minyak mentah," ujar Joe Possillico, broker dari MF Global seperti dikutip dari Reuters.
(qom/qom)Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters

Tidak ada komentar: