22 September 2008

Bandeng Bakar Tanpa Duri, Tinggal Llleeep...!


Bandeng bakar tanpa duri menjadi makanan andalan yang disajikan di Lesehan Kartini, Jalan Kartini, Cirebon.
Selasa, 23 September 2008 | 07:45 WIB

Kalau bertandang ke Kota Udang Cirebon, cobalah susuri jalan Kartini, tak jauh dari Stasiun Kejaksan. Di trotoar depan sebuah toko bunga, yang hanya berjarak beberapa meter dari Apotek Kejaksan, terdapat warung makan kaki lima "Lesehan Kartini".

Makanan yang disajikan udang bakar dan bandeng bakar tanpa duri. Rasanya? Hmmm....Makannya? Tinggal lleeep...langsung ditelan! Penasaran?
Ketika pertama kali melihat, penampilan bandeng bakar tanpa duri, biasa saja. Tapi, udang bakarnya menggugah selera. Saat coba dirasakan, ternyata keduanya memiliki rasa yang khas, dengan bumbu yang meresap hingga ke daging. Apalagi, dengan kentalnya rasa kecap manis, membuat bandeng bakar terasa lezatnya.

Sang pemilik warung, Nila, merahasiakan apa saja racikan bumbu bakarnya. Ia hanya mengatakan, kecap dan garam sebagai campuran utama bumbu.

Bandeng bakar tanpa duri, sudah 4 tahun dijajakan Nila. Mencabuti durinya, bukan pekerjaan mudah."Pertama-tama, ikan dibeleh (dibelah), disisikin, dan dicabutin satu-satu durinya," kata Nila.

Ikan bandeng itu berasal dari sebuah tambak di Indramayu, yang selalu dipanen setiap hari. Dan langsung dibawa untuk dijual malam harinya.
Buka mulai pukul 16.00 till drop, harganya cukup bervariasi tergantung besar kecil ukuran udang dan bandengnya. Untuk udang, satu porsi berisi 5-6 ekor udang yang berukuran besar dihargai Rp 30.000, sedang Rp 28.000 dan kecil Rp 25.000. Sementara, bandeng bakar tanpa duri, yang berukuran kecil Rp 10.000, sedang Rp 13.000-Rp 14.000 dan yang berukuran besar bisa mencapai Rp 25.000 per ekornya.

Cukup kenyang kok, makan sepiring nasi, seporsi udang dan seekor ikan bandeng bakar tanpa duri....

Inggried Dwi Wedhaswary , KOMPAS.COM/ INGGRIED DWI WEDHASWARY

Tidak ada komentar: