07 September 2008

Nathania Jadi Caleg di Tengah Apatisme Politik Anak Muda


Minggu, 07/09/2008 16:23 WIB
Caleg PKB Termuda

Jakarta - Usianya baru 20 tahun. Dia menjadi calon anggota legislatif (caleg) termuda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di saat sudah bergelar master dan menguasai 4 bahasa.

Dialah Nathania Regina. Sosoknya cukup menonjol di antara sekitar 500 caleg PKB di penandatanganan 'Pakta Integritas Caleg PKB' di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (7/9/2008).

Tengok riwayat pendidikannya. Saat pemuda seusianya masih baru lulus sarjana, dia sudah berhasil menyelesaikan masternya di jurusan bisnis internasional, Swiss, tahun 2008 ini.
Setelah sebelumnya dia menyelesaikan sarjananya di jurusan komunikasi California University tahun 2006.

"Iya, saya memang mendaftar sebagai caleg dari PKB. Saya masuk karena ingin menunjukkan, bahwa PKB itu partai terbuka. Karena itu semua elemen bangsa bisa terlibat, termasuk saya yang dari kalangan keturunan Tionghoa," ujar Nathania ketika ditanya alasannya menjadi caleg di PKB.
Selain itu, dia ingin menjadikan PKB sebagai partai yang modern. Yang salah satu ciri-cirinya diisi orang-orang profesional.

"Dengan latar belakang pendidikan itu saya berharap, PKB sebagai partai modern tidak hanya jargon. Apalagi, latar belakang saya dari kalangan minoritas, akan memungkinkan PKB menjadi partai termodern," kata caleg yang rencananya akan mewakili Kepulauan Riau ini.

Lantas apa rencana dia untuk daerah pemilihan (dapil)-nya itu?
"Di sana banyak sekali minoritas yang masih tidak suka politik. Dengan cara menyapa mereka, dan membuat program-program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, saya berharap dapat memperoleh dukungan," gadis bertinggi 161 centimeter ini.

Ketika ditanya mengenai besar dana yang dianggarkan untuk kampanye agar menang di dapilnya, gadis yang berprofesi sebagai petugas public relations di Hotel Crowne itu menjawab dengan diplomatis.
"Ya itu relatif, sesuai kebutuhan. Berkembang sesuai dengan situasi yang ada. Kita tidak bisa sebutkan sekarang," elak gadis berambut panjang ini.

Menjadi caleg, imbuh Nathania, merupakan debutnya di dunia politik. Namun, sudah banyak pengalaman organisasi yang dia kecap sejak di bangku SMU. Mulai dari organisasi sosial sampai keagamaan.
Dara penguasa 4 bahasa (Inggris, Spanyol, Jerman, dan Mandarin) ini tidak takut akan dunia politik yang bagi mayoritas anak muda, terkesan kejam. Dia malah mengajak anak muda untuk tidak anti-politik.
"Sebagai anak muda, saya ingin mengajak kepada anak muda lainnya yang selama ini apatis dengan politik dan hanya mementingkan kehidupannya sendiri untuk bersenang-senang. Karena saya sadar, di tangan pemudalah masa depan bangsa ini dipertaruhkan," tegasnya.
"Kalau kaum mudanya kurang sadar akan tanggung jawab itu, bagaimana mau membangkitkan Indonesia di masa mendatang?" imbuh kelahiran Jakarta, 11 Desember 1987, ini.

Ketika ditanya tentang cara menghindari godaan, seperti korupsi dan suap di parlemen seandainya terpilih nanti, Nathania pun menjawab dengan mantap.
"Kalau saya sederhana saja, kuncinya di kejujuran. Kalau tidak ada niat untuk jahat dan curang, saya kira semuanya akan lancar. Intinya, jangan coba-coba bermain api," tandas dia.(nwk/nrlMuhammad Nur Hayid - detikNews

Tidak ada komentar: