22 September 2008

Legenda itu Telah Berpulang


Jumat, 19/09/2008 21:44 WIB
Jakarta - Sosok Ronny Pattinasarani dikenal sebagai legenda sepakbola Indonesia. Ada juga yang menyebutnya libero yang tak tergantikan. Semua orang kehilangan dia.

Ronny meninggal hari Jumat (19/9/2008) pukul 13.30 siang WIB. Beliau memang sudah lama menderita sakit. Ia pulang ke hadapan yang Maha Kuasa pada 59 tahun setelah melawan gerusan kanker ganas.

Selama hidupnya, beliau dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai sepakbola, terutama sepakbola nasional. Baik sebagai seorang pemain hingga pembina pemain-pemain muda. Tak heran banyak yang kehilangan sosok dirinya.
Rumahnya yang terletak di Jalan Pulomas III B/9 tak henti-hentinya dikunjungi pelawat. Yang hadir tak hanya keluarga dan kerabat dekat, tetapi juga rekannya semasa bermain bola dulu dan yang pernah bekerja bersamanya.
Di antara yang hadir adalah presenter sepakbola Ricky Jo. Ia bertemu dengan Ronny pertama kali ketika mendiang diundang sebagai salah satu komentator di sebuah stasiun televisi. Ricky mengenal Ronny sebagai sosok yang sangat bersahaja.

"Dia orangnya sangat humble dan berkomitmen besar kepada sepakbola Indonesia," ujar Ricky yang hadir di rumah duka bersama beberapa kerabat Ronny lainnya. "Siapa yang tak kenal dengannya. Bisa dibilang dia adalah libero yang tak tergantikan selama bermain dulu," imbuhnya.
Dia juga punya keinginan untuk memajukan sepakbola Indonesia. Namun, ia tak hanya berjasa di sepakbola saja. Ia juga berjasa memperkenalkan futsal di Indonesia. Tahun 2001 ia mengadakan eksibisi futsal (di Indonesia)," tandas Ricky.

Sementara di mata Danurwindo, pelatih Persija yang dulu juga hidup "satu zaman" ketika Ronny masih bermain sepakbola, mengatakan sosoknya sebagai orang yang sangat berhasrat sepakbola Indonesia bisa maju.
"Saya rasa tak berlebihan jika ia dibilang sebagai legenda. Dia orangnya sangat berkomitmen kepada dunia sepakbola, tak hanya sebagai pemain, tetapi juga sebagai pelatih. Ia punya pengetahuan luas mengenai sepakbola, supel, dan disukai banyak orang."

"Semasa sebagai pemain saya juga pernah beberapa kali bertemu dengannya, juga ketika melatih. Setelahnya kita juga banyak bertemu untuk membahas soal kepelatihan."

"Saya tahu mengenai penyakitnya setahun yang lalu. Saya juga tahu ia harus berobat di Cina. Namun, saya belum sempat bertemu dengannya (ketika itu)."

Danurwindo juga mengungkapkan bahwa Ronny memiliki visi bahwa untuk membangun sepakbola Indonesia tak bisa dilakukan dengan cara yang singkat. Oleh karena itu ia percaya dengan pembinaan pemain muda maka keinginan tersebut baru bisa terlaksana.

"Saya kenal dia sebagai pejuang sepakbola yang penuh komitmen. Dia punya keinginan agar sepakbola Indonesia bisa maju dan sampai ke jenjang internasional. Tapi, tak bisa dengan cara potong kompas. Karena itu ia banyak melakukan pembinaan kepada pemain-pemain muda. Contohnya ada, yaitu Atep, dia kan juga bekas anak AS-IOP (sekolah sepakbola Ronny)," jelas Danurwindo.

Kini sosok yang telah begitu banyak memenuhi memori orang-orang yang dikenalnya itu telah tiada. Ia kini hidup dalam ingatan-ingatan keluarga, kerabat, dan sahabat-sahabatnya. Rencananya ia akan dikebumikan di San Diego Hills, Cikarang, paling lambat hari Minggu.

Selamat jalan, Bung Ronny.

( roz / krs ) Rossi Finza Noor - detiksport, detiksport/Rossi F Noor

Tidak ada komentar: