16 September 2008

IHSG Berpotensi Jatuh ke 1.300


Selasa, 16/09/2008 11:57 WIB

Foto: Indro Bagus/detikFinance
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi jatuh ke level 1.300 menyusul penurunan harga-harga komoditas, minyak dan beberapa kondisi ekonomi lainnya yang sedang melanda dunia. Asumsi sementara kisaran IHSG berada di level 1.580-1.877.

"Ada potensi IHSG menembus level 1.300 seperti di dua atau tiga tahun lalu. Namun asumsi sementara kisaran IHSG yang masih dipegang di level 1.580-1.877," ujar analis PT BNI Securities, Muhammad Alfatih, saat dihubungi detikFinance, Selasa (16/9/2008).

Pergerakan IHSG sejak pembukaan tahun 2006 memang mengalami pertumbuhan signifikan, terutama bila dibandingkan dengan indeks-indeks seperti Nasdaq, Dow Jones dan S&P.

Pertumbuhan IHSG sempat menembus angka 139,9% sejak 2 Januari 2006 hingga kemarin. Sementara grafik indeks Dow Jones, S&P dan Nasdaq pergerakannya tidak pernah menembus angka 30% jika mengacu pada posisi mereka di 2 Januari 2006.

Pada penutupan 2 Januari 2006, IHSG berada di level 1.171,71. Pergerakan IHSG sepanjang tahun 2006 berada di kisaran 1.171,71 hingga 1.805,52. Pada tahun 2007, pergerakan IHSG berada di kisaran 1.678,04 hingga 2.810,96.

Puncak tertinggi IHSG terjadi pada 9 Januari 2008 yang menembus level 2.830,26, naik 139,9% jika dibanding penutupan 2 Januari 2006 di level 1.171,71.

"Pergerakan IHSG selama periode dua tiga tahun ini memang didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas yang memberikan sentimen positif pada pasar, terutama karena adanya windfall profit dari komoditas. Sekarang harga-harga komoditas menurun, ditambah kondisi ekonomi makro yang sedang bergejolak. Ada kemungkinan IHSG kembali bergerak ke level dua atau tiga tahun lalu," papar Alfatih.

Meski Alfatih sempat mengatakan IHSG berpotensi menembus level 1.300, saat ini ia masih berpegang pada perkiraan gerak IHSG di kisaran 1.580-1.877.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (16/9/2008) pukul 09.30 WIB, IHSG langsung anjlok 54,775 poin ke level 1.664,475. Bahkan pada pukul 09.53 WIB, IHSG sempat menembus level 1.593,705, anjlok 125,545 poin dibanding penutupan kemarin Senin (15/9/2008) di level 1.719,25.

"Penurunan tajam IHSG pagi tadi, masih didorong oleh sentimen kebangkrutan Lehman Brothers dan Merrill Lynch, juga indeks regional, penurunan komoditas dan pelemahan rupiah," ujar Alfatih.

Menurut Alfatih, banyak investor masih diselimuti kekhawatiran untuk ambil posisi beli, meski ia mengatakan secara fundamental, masih terdapat saham-saham yang bagus.

"Kelihatannya investor masih khawatir untuk mengambil posisi beli. Padahal secara fundamental masih banyak saham-saham yang bagus," ujar Alfatih.

(dro/qom) Indro Bagus SU - detikFinance

Tidak ada komentar: